|
|
|
|
MENGHASILKAN
PRODUK
BER-ORIENTASI
PASAR
Sebuah
Rahasia Sukses IBM
Mata
Kuliah : Manajemen
PEMASARAN
Dosen
: DR.
H. NURUDIN SIRAJ, MA, M. Si
Oleh :
1. ADE
KUSNINDAR NIM
: 12008014
2. DIDIN
JARUDIN NIM : 12008017
3. D I
N O T O NIM : 12008019
PROGRAM PASCA SARJANA
KONSENTRASI MANAJEMEN SUMBERDAYA MANUSIA
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI “CIREBON”
CIREBON
2009
|
|
|
|
|
“Pembeli
adalah raja.”
(Adegium
kuno)
“Jika suatu organisasi ingin mengubah dunia, maka organisasi tersebut
harus dipersiapkan untuk mengubah apa saja dalam dirinya kecuali dasar
kepercayaannya, karena kepercayaannya itu yang akan menggerakan kehidupan
perusahaan. Bagaikan batu keramat di
dalam organisasi yang akan menjadi dasar filosofinya untuk melakukan kegiatan
bisnis.”
(Thomas. J. Watson, Jr., Mantan CEO IBM)
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah subhana wa ta’ala, karena hanya berkat
rahmat dan karunia-Nya sajalah kami dapat menyelesaikan amanah yang
dipercayakan tepat pada waktunya.
Karya tulis berjudul “Menghasilkan
Produk Ber-Orientasi Pasar, Sebuah Rahasia Sukses IBM” ini merupakan salah satu
tugas Mata Kuliah Manajemen Pemasaran dibawah asuhan Bapak DR. H. Nurudin
Siraj, MA, M. Si. Oleh karena itu kami
pun tidak lupa menyampaikan terimakasih yang tak terhingga kepada beliau.
Kepada rekan-rekan Angkatan Pertama
dan para pengelola Program Pasca Sarjana STIE Cirebon, tidak lupa disampaikan
salam hangat atas segala suasana ruang kuliah yang tidak pernah dingin namun
juga tidak pernah kelewat panas alias selalu hangat-hangat saja.
Suatu kebanggaan bagi kami dipercaya
oleh yang Maha Kuasa untuk bersilaturahim memperpanjang pengalaman perjalanan
kehidupan yang suatu saat harus berakhir dengan penuh pertanggungjawaban.
Cirebon,
18 Februari 2009
MENGHASILKAN PRODUK BER-ORIENTASI PASAR,
SEBUAH RAHASIA SUKSES IBM
Strategi Lama IBM
Tidak dapat
dipungkiri bahwa selama beberapa puluh tahun IBM (International Business
Machines) yang menitikberatkan usahanya di bidang komputer seperti perangkat
keras komputer, Personal Computer (PC) dan sejak pertengahan tahun 1990-an
merambah ke bisnis internet.
Konsumen yang
dibidik lebih kepada organisasi daripada pribadi dan biasanya organisasi yang
membutuhkan kapasitas pengolahan data yang besar serta diiringi kemampuan
keuangan yang memadai. Namun demikian
bukan berarti konsumen perorangan atau organisasi kecil dilupakan, mereka
dilayani oleh agen penjualan disamping pengerahan segala sumber daya penjualan
dan pemasaran kepada organisasi besar.
Strategi
persaingan IBM sangat konsisten selama beberapa tahun. Perusahaan ini bukanlah industri yang
memproduksi barang dengan harga ekonomis, persaingan dengan harga rendah tidak
pernah dicoba. Malahan perusahaan
mengejar strategi diferensiasi kualitas yang menghasilkan produk berkelas yang
didukung oleh tenaga ahli brilian dan menjualnya dengan harga tinggi.
Untuk
menerapkan strategi ini maka perusahaan mengalokasikan sebagian besar sumber
dayanya untuk Riset dan Pengembangan (R & D) serta pengembangan
produk. Secara umum IBM juga menerapkan
kebijakan “arsitektur terbuka”. Dalam
bisnis PC misalnya, perusahaan ini melisensikan PC-DOS kepada beberapa
perusahaan lain. Hal ini bukan hanya
menyebabkan pengguna PC-DOS makin banyak tetapi juga menghasilkan insentif bagi
IBM yang digunakan untuk mengembangkan aplikasi inovatif berbasis PC-DOS.
Disisi
pamasaran, perusahaan menitikberatkan pada iklan dan promosi untuk menggaet
konsumen potensial. Informasi yang
diberikan antara lain tentang kekonsekuenan perusahaan dalam memperbaiki
kualitas produk secara terus-menerus dan menanamkan kepada konsumen identitas
diri merek IBM. Lebih penting lagi,
biaya tinggi dikeluarkan untuk merekrut, melatih dan menggaji tenaga pemasaran
yang handal.
Selama
beberapa tahun strategi bisnis dan penjualan perusahaan IBM
gilang-gemilang. Bahkan pada tahun 1981,
perusahaan ini merajai penjualan komputer pribadi (Personal Computer, PC)
dengan menguasai 40 % peluang pasar di seluruh Amerika Serikat. Lebih penting lagi, strategi ini menyebabkan
pertumbuhan pasar komputer yang sangat cepat dari 3-5 juta unit pada tahun 1983
menjadi 20 juta unit pada tahun 1996 serta merangsang tumbuhnya kepentingan
penggunaan komputer pribadi di berbagai negara.
Perubahan Teknologi dan Reaksi Pesaing Menghadapi Perubahan
Pda
pertengahan tahun 1990-an, beberapa usaha yang selama ini digeluti IBM dalam
masalah. Dalam penjualan komputer
pribadi, pada tahun 1999 perusahaan hanya menguasai 8 % pasar dunia, jatuh ke urutan
ke-tiga setelah Dell dan Compaq. Lebih
buruk lagi, kerrugian yang semula diperkirakan hanya $ 400 juta ternyata pada
tahun 1998 meledak menjadi $ 1 milyar.
Di saat yang
sama penjualan aplikasi penerima (server) yang berbasiskan UNIX melonjak menguasai
dunia dengan sangat cepat menyebabkan IBM hanya menguasai sebagian kecil
potensi pasar. Pada tahun 1990-an,
pertumbuhan penjualan server IBM ini hanya sepertiga dari pesaingnya Sun
Microsystem.
Permasalahan
IBM dapat disebabakan berbagai faktor yang menjadikan berbagao strategi yang
diterapkan tidak efektif lagi. Salah
satunya adalah perubahan teknologi yang sangat cepat di bidang komputer
pribadi, munculnya internet dan perkembangan teknologi komputer internal
(intranet) kontribusinya sangat besar dalam penurunan permintaan perangkat
keras komputer dan sistem untuk penglahan data.
Strategi
diferensiasi IBM yang selalu mengedepankan kualitas juga menjadi tidak efektif
sebagai akibat banyaknya produk sejenis dan adanya perubahan perilaku konsumen.
Jenis teknologi dan penampilan bukan
lagi merupakan hal yang menjadi pertimbangan utama, komsumen lebih tertarik
kepada produk dengan teknologi yang mudah dipahami masyarakat, harga bersaing
dan mudah digunakan. Dell merupakan
pesaing yang sangat diuntungkan karena menjual produk yang didesain menarik
dengan harga lebih murah, memanfaatkan penjualan via internet, dapat dengan
mudah dioperasikan masyarakat awam.
Revolusi dot.com membuka peluang bagi Sun,
Hewlett-Packard dan yang lainnya untuk bersaing merebut pasar perangkat keras
dan perangkat lunak yang selama ini dikuasai IBM. Sampai pada akhirnya, Lou Gerstner, CEO IBM
menyadari, “Kita harus menyesuaikan strategi perusahaan terhadap mereka.” Lanjutnya, “Kita sudah terlambat!”
Strategi Baru IBM
Pada tahun
1994, Lou Gerstner bersama para eksekutif lainnya, termasuk dari divisi
penjualan, mencoba mengkaji ulang seluruh kebijakan bisnis perusahaan, segmen
pasar, para pesaing dan pesaing potensial.
Kesimpulan yang didapat adalah :
Bahwa internet akan mengubah segalanya.
Mereka meramalkan bahwa pemimpin sebenarnya dalam industri teknologi
informasi akan bergeser dari pencipta teknologi menjadi penerap teknologi. Gerstner mengatakan, “Ledakan pertumbuhan
akan terjadi pada pelayanan!”
Lanjutnya,”Kita menutup mata dari anggapan bahwa Internet bukanlah
teknologi informasi yang sangat tinggi. Semuanya
semata-mata hanya sebagai bisnis, melakukan transaksi, tanpa alasan.”
Sebagai konsekuensinya maka para eksekutif IBM
mengkaji ulang tujuan perusahaan, meningkatkan pengembangan produk dengan
penekanan pada kepentingan konsumen akan teknologi usaha elektronik
(e-business), desain dan pelayanan.
Sebagai
konsekuensi kebijakan tersebut maka dalam rangka menjaga hubungan baik dengan
konsumen terdahulu baka IBM melakukan beberap langkah :
1.
Mengubah operasi data perusahaan menjadi sistem
on-line.
2.
Mengintgrasikan dengan teknologi internet dalam proses
internal untuk meningkatkan efisiensi.
3.
Membangun dan menjalankan perusahaan website.
Usaha dan Strategi Pemasaran Baru
Titik
berat IBM di bidang pelayanan e-business telah mengubah daya saing perusahaan
dan strategi pemasaran. Perusahaan
mencari bentuk penganekaragaman diri terhadap pesaing dengan mengedepankan
kualitas dan harga yang pantas untuk kualitas yang dihasilkan. Tetapi keunggulan persaingan saat ini
tergantung pada pengetahuan, pengalaman dan tenaga ahli.
Dalam
rangka menerapkan pelayanan berdasarkan penganekaragaman secara efektif maka
perusahaan melakukan beberapa perubahan organisasi dan alokasi sumber daya yang
ada.
Menyadari
bahwa kesuksesan IBM sangat tergantung pada penguasaan pengetauan dan keahlian
para personilnya dan kemampuan mereka dalam membina khubungan baik dengan
konsumen maka perusahaan memberi perhatian lebih kepada tim penjualan. Anggota tim penjualan menerima pelatihan
khusus dan kemudian sepenuhnya menjadi konsultan e-business. 50.000
konsultan yang tergabung dalam unit Global Services berjuang keras
mematahkan semua pesaing dan berhasil membukukan penjualan lebih dari $ 10
milyar pada tahun 2000.
Penutup
Strategi
baru yang diterapkan IBM belum sepenuhnya mengatasi semua permasalahan yang
ada. Namun demikian perusahaan ini
memperkirakan bahwa 25 % pendapatanya pada tahun 2000 berasal dari penjualan dan
pelayanan produk e-business. Angka
tersebut melebihi gabungan penjualan 25 perusahaan dot.com yang lain seperti
AOL, Amazon, eBay, E*Trade dan lain-lain.
Lebih
penting lagi bahwa pendapatan dari usaha pelayanan baru ini tumbuh 30 %
pertahun, sementara pertumbuhan perusahaan secara keseluruhan hanya 9 %. Pertumbuhan pasar selalu meningkat dan dapat
mengatasi pesain seperti Oracle dan pesaing utama lainnya. Bahkan salah satu pesaing berkomentar, “Mereka
mendapatkannya. Setiap hari mereka
bercerita tentang cerita yang lebih baik!”
DAFTAR PUSTAKA
Boyd, W. and Lareche, M. 2004. MARKETING STRATEGY : A Decision Focused
Approach. 4th Edition. Mc. Graw Hill. New York.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar