Minggu, 24 Agustus 2014

Perencanaan SDM Partisipatif - Tinjauan Aneka Tulisan







PERENCANAAN SUMBER DAYA MANUSIA

(Sebuah Tinjauan terhadap Aneka Tulisan)


TUGAS :  2 (DUA)


Mata Kuliah :  PERENCANAAN Sumber daya Manusia
Dosen :  Dr. B. LENA NURYANTI S, M. Pd


Oleh :
D  I  N  O  T  O
NIM : 12008019


PROGRAM PASCA SARJANA
KONSENTRASI MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI “CIREBON”
CIREBON
2009
























“Dahulu,  modal dasar menjadi suatu keunggulan kompetitif. 
Tetapi saat ini terdapat banyak cara untuk mendapatkan modal dasar. 
Dahulu, teknologi juga merupakan suatu keunggulan kompetitif,
namun saat ini juga tersedia dimana-mana. 
Dan ada waktunya, terutama pada industri jasa keuangan,
ketika separuh masa hidup produk begitu panjang.
 Tetapi sekarang ini, Anda tidak dapat membangun keunggulan yang dapat bertahan dalam jangka waktu panjang produk yang Anda hasilkan. 
Satu-satunya keunggulan yang dapat bertahan lama,
hanyalah manusia.”

JIM ALEF
(Wakil Presiden Eksekutif
merangkap Kepala Divisi Sumber Daya Manusia First Cichago Corporation)


PERENCANAAN SUMBER DAYA MANUSIA
(Sebuah Tinjauan terhadap Aneka Tulisan)

Beberapa Pengertian
Beberapa pengertian dasar yang perlu diketahui terlebih dahulu sebelum membicarakan tentang perencanaan sumber daya manusia adalah kata dan frase pembentuknya, yaitu :
            Rencana adalah rancangan; buram (rangka sesuatu yang akan dikerjakan). (Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1997), sedangkan Perencanaan merupakan sebuah kata benda yang berarti proses, perbuatan, cara merencanakan (merancangkan).  Hal senada disampaikan Badudu dan Zain (1996) bahwa Rencana adalah rancangan; sesuatu yang disusun untuk suatu pekerjaan nanti dan Perencanaan merupakan hal, cara, atau hasil kerja merencanakan.
            Dalam terminalogi lain Putri, (2005) lebih detail menjelaskan bahwa Perencanaan adalah (1) kegiatan-kegiatan pengambilan keputusan dari sejumlah pilihan mengenai sasaran dan cara-cara yang akan dilaksanakan di masa depan guna mencapai tujuan yang diinginkan, serta pemantauan dan penilaian atas hasil pelaksanaannya, yang akan dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan (2) suatu proses pemilihan alternatif tindakan rasional yang didasari oleh kesepakatan atas pemanfaatan sumber daya, ilmu pengetahuan dan teknologi serta informasi untuk mencapai suatu kondisi masa depan yang telah ditetapkan bagi peningkatan dan perkembangan sosial-ekonomi serta kemampuan masyarakat (3) suatu proses untuk menentukan tindakan masa depan yang tepat, melalui urutan pilihan, dengan memperhitungkan sumber daya yang tersedia.
Sumber Daya Manusia adalah potensi manusia yang dapat dikembangkan untuk proses produksi. (Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1997).  Hal senada diuangkapkan Putri (2005) bahwa Sumber Daya Manusia adalah kekayaan suatu bangsa/negara dalam bentuk jumlah dan kualitas manusia.
Sumber daya manusia (human resource) adalah the people who are ready, willing, and able to contribute to organizational goals (Werther, W. B. Dan Davis, K dalam Ndraha T,  2002).  
            Organisasi adalah (1) kesatuan (susunan dsb) yang terdiri atas bagian-bagian (orang dsb) dalam perkumpulan dsb untuk tujuan tertentu.  (2) kelompok kerjasama antar orang-orang yang diadakan untuk mencapai tujuan bersama. (Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1997) dan Organisasi berasal dari Bahasa Belanda yang artinya (1) susunan, aturan (2) perkumpulan dari kelompok orang tertentu dengan dasar ideologi yang sama (Badudu da Zain, 1996).
           
Pengertian Perencanaan Sumber Daya Manusia
Perencanaan sumber daya manusia atau perencanaan tenaga kerja didefinisikan sebagai proses menentukan kebutuhan tenaga kerja dan berarti mempertemukan kebutuhan tersebut agar pelaksanaannya berinteraksi dengan rencana organisasi (Sikula, 1981 dalam Ndraha, 2002).  Buku yang sama juga mengutip pernyataan Milkovich dan Nystrom (1981) yang mendefinisikan Perencanaan tenaga kerja adalah proses peramalan, pengembangan, pengimplementasian dan pengontrolan yang menjamin perusahaan mempunyai kesesuaian jumlah pegawai, penempatan pegawai secara benar, waktu yang tepat, yang secara otomatis lebih bermanfaat.
Secara umum perencanaan sumber daya manusia merupakan proses manajemen dalam menentukan pergerakan sumber daya manusia organisasi dari posisi saat ini menuju posisi yang diinginkan di masa depan sehingga organisasi dapat berjalan mencapai tujuannya.
            Hal ini sejalan dengan pendapat Siagian (2002) bahwa sumber daya manusia merupakan elemen yang paling strategik dalam organisasi, harus diakui dan diterima oleh manajemen.  Peningkatan produktivitas kerja hanya mungkin dilakukan oleh manusia.  Sebaliknya sumber daya manusia pula yang dapat menjadi penyebab terjadinya pemborosan dan inefisiensi dalam berbagai bentuknya.  Karena itu, memberikan perhatian kepada unsur manusia merupakan salah satu tuntutan dalam keseluruhan upaya peningkatan produktivitas kerja.
            Dengan demikian maka perencanaan sumber daya manusia merupakan sebuah proses yang harus dilakukan untuk menghasilkan sumber daya manusia yang kompeten untuk menjalankan setiap organisasi.  Dengan kata lain, tanpa perencanaan sumber daya manusia yang baik maka organisasi akan berjalan terseok-seok, tidak akan berjalan maksimal dan akhirnya bukan hanya tujuan awal organisasi yang tidak tercapai tetapi juga keberadaan organisasi itu sendiri kemungkinan segera berakhir.




Komponen Perencanaan Sumber Daya Manusia
            Dari berbagai sumber tulisan didapat bahwa beberapa komponen yang perlu diperhatikan dalam perencanaan sumber daya manusia adalah sebagai berikut :
a.      Tujuan
Perencanaan sumber daya manusia harus mempunyai tujuan yang berdasarkan kepentingan individu, organisasi, dan kepentingan nasional.  Tujuan perencanaan sumber daya manusia adalah menghubungkan sumber daya manusia yang ada untuk kebutuhan perusahaan pada masa yang akan datang.
b.      Perencanaan organisasi
Perencanaan organisasi merupakan aktivitas yang dilakukan perusahaan untuk mengadakan perubahan yang positif bagi perkembangan organisasi.  Beberapa variabel yang sangat penting dan berpengaruh dalam aktivitas perencanaan organisasi adalah ramalan bisnis, perluasan dan pengembangan, rancangan dan perubahan struktur, falsafah manajemen, peranan pemerintah serta produk dan kemampuan manusia.
c.       Pengauditan sumber daya manusia
Pengauditan adalah suatu proses intensif, penyelidikan, penganalisaan dan perbandingan informasi yang ada dengan norma standar yang belaku.  Pengauditan sumber daya manusia meliputi penelusuran secara normal dan sistematis mengenai efektivitas program kepegawaian, program analisis jabatan, penarikan pegawai, testing, pelatihan dan pengembangan manajemen, promosi jabatan, transfer, taksiran pegawai, hubungan kerja, pelayanan pegawai, moral dan sikap kerja, penyuluhan pegawai, upah, administrasi upah dan penelitian pegawai.  Dalam pengauditan sumber daya manusia perlu diperhatikan aspek-aspek anrata lain kualitas kekuatan kerja, penentuan kualitas, daftar kemampuan (skill), perputaran tenaga kerja (turnover) dan perubahan intern.
d.      Peramalan sumber daya manusia
Peramalan sumber daya manusia sangat mirip dengan pengauditan sumber daya manusia.  Perbedaannya, peramalan sumber daya manusia untuk masa yang akan datang, sedangkan pengauditan lebih mengutamakan hal yang berhubungan dengan keadaan sekarang ini.   Disamping itu, peramalan lebih menitikberatkan pada penyesuaian terhadap perubahan eksternal organisasi, sedangkan pengauditan lebih menitikberatkan pada penyesuaian internal organisasi.  Meramalkan sumber daya manusia perlu memperhitungkan teknologi, kondisi permintaan dan penawaran serta perencanaan karier.
           
Langkah-langkah Perencanaan Sumber Daya Manusia
            Oleh karena itu perencanaan sumber daya manusia bukanlah hal yang sederhana tetapi meliputi beberapa langkah penting, yaitu :
a.       Menetapkan tujuan (objectives).  Penetapan tujuan berarti meletakkan hubungan sumber daya manusia masa depan dengan kebutuhan masa depan organisasi.
b.      Menyusun rencana organisasi.  Pengembangan organisasi (organizational developmenat, OD) mempengaruhi perencanaan sumber daya manusia suatu organisasi.
c.       Mengaudit sumber daya manusia yang ada.  Auditing adalah penelitian sistematik guna mencari, menghimpun dan menganalisis data yang berkaitan dengan produksi, produk, lapangan kerja, kompetensi, sumber daya manusia, keterampilan dan sebagainya, yang ada dalam jangka waktu tertentu.
d.      Meramalkan kebutuhan akan sumber daya manusia.  Aspek yang diramalkan persis seperti aspek yang diaudit.  Perbedaannya adalah, sasaran auditing adalah sumber daya manusia sebagaimana adanya, sedangkan sasaran peramalan adalah sumber daya manusia yang dibutuhkan di masa depan.  Jika keduanya dibandingkan, kemungkinan ada kekurangan atau kelebihan.  Dalam hubungan itu diperlukan tindak lanjut.
e.       Merancang program pelaksanaan, yang mencakup :
1)      rekrutmen dan seleksi
2)      pelatihan pegawai
3)      pengembangan manajemen
4)      hubungan kerja
5)      kompensasi


           
Arti Penting Perencanaan Sumber Daya Manusia
            Abad 21 merupakan sebuah tantangan yang maha berat bagi setiap organisasi yang ingin tetap eksis.  Sumber daya alam yang selama ini tersedia sudah bukan lagi menjadi anadalan yang dapa menjamin kelanggengan perusahaan.  Diperlukan kreativitas dan inovasi baru untuk mengelola sumber daya alam yang semakin menipis untuk menghasilkan sesuatu sesuai dengan tuntutan zaman.
            Tidak dapat dipungkiri bahwa dampak teknologi sangat kuat dalam mengubah berbagai tatanan yang selama ini terbentuk dan terjaga.  Dunia sudah seakan tanpa sekat, wilayah dan teritorial bukan lagi pembatas yang menghalangi terjadinya hubungan satu sama lain.  Bahkan perekonomian sebuah negara bukan saja ditentukan oleh negara yang bersangkutan tetapi sudah merupakan dampak dari perekonomian dunia.  Organisasi yang akan mampu bertahan adalah mereka yang mempunyai sumber daya namusia yang dapat menyesuaikan dengan tuntutan zaman yang semakin kecil dan transparan ini.  Mereka adalah urat nadi keberlangsungan hidup organisasi.   
            Tantangan lain abad ini adalah tumbuhnya kesadaran konsumen agar apa yang dibeli merupakan produk dari sebuah proses yang aman bagi lingkungan hidup yang menurut mereka semakin tidak nyaman.  Hanya perusahaan atau organisasi yang peduli terhadap lingkungan sajalah yang akan tetap bertahan.  Lagi-lagi, diperlukan sumber daya manusia yang adaptable dengan lingkungan yang harus dijaga untuk diwariskan kepada generasi penerus dalam keadaan baik dan aman.         
            Berbagai perubahan baik internal maupun eksternal berimplikasi terhadap pengelolaan sumber daya manusia yang pada akhirnya berdampak langsung kepada kegiatan perencanaan sumber daya manusia pun. 
            Di era yang serba sulit ini setiap organisasi harus mengatur strategi tertentu untuk dapat memenangi persaingan atau bahkan untuk bertahan hidup sekalipun.  Strategi organisasi yang kompeten hanya akan dihasilkan oleh sumber daya manusia yang mempunyai dedikasi tinggi.
            Anekdot lama yang mengingatkan, “Garbage In – Garbage Out”.  Oleh karena itu untuk menghasilkan sumber daya manusia yang handal diperlukan perencanaan sumber daya manusia yang baik.  Disinilah arti penting perencanaan sumber daya manusia, karena hanya dengan perencanaan sumber daya manusia yang baik sajalah akan menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas yang bukan hanya mampu menghasilkan strategi organisasi yang visioner tetapi juga bisa menggapai visi yang diharapkan. 
            Perencanaan sumber daya manusia bukan hanya sekedar mencari input yang baik untuk menghasilkan output yang excellent tetapi juga merencanakan proses secara keseluruhan.  Jadi bukan hanya rencana rekrutmen pegawai tetapi juga perlakuan-perlakuan yang akan dialami oleh yang bersangkutan terlibat dalam organisasi.
            Pemanfaatan setiap input organisasi khususnya sumber daya manusia hanya akan dapat dicapai melalui perhatian yang penuh kesadaran dan dalam waktu yang lama.  Oleh karena itu, sekali lagi diperlukan perencanaan sumber daya manusia yang baik sehingga input yang baik dapat mengembangkan diri secara maksimal dalam organisasi.
            Faktor lingkungan eksternal yang terus berubah telah menyebabkan pengelolaan sumber daya manusia pun mengikuti perubahan itu.  Fleksibelitas merupakan kata kunci untuk dapat mengikuti sega aprubahan.  Organisasi yang kaku akan terpatahkan oleh gelombang perubahan yang terus menerjang.
            Penetapan visi organisasi yang merupakan tujuan bersama boleh saja dilaksanakan secara terpusat tetapi dalam pencapaiannya harus merupakan tanggungjawab keseluruhan pelaku organusasi.  Tidak boleh ada pelaku yang menjadi merasa menjadi satu-satunya faktor penentu keberhasilan, semua unsur yang ada dalam organisasi sama pentingnya dalam mencapai keberhasilan pencapaian organisasi.
            Oleh karena itu transformasi pengelolaan sumber daya manusia menjadi suatu keharusan.  Anggapan yang memisahkan jauh-jauh hubungan antara majikan dan buruh serta pekerja dan manajemen bukan harus dihapus tetapi disesuaikan dengan perubahan kesadaran “kelas bawah” akan persamaan hak dan kewajiban yang makin tinggi.
            Pekerja yang selama ini dianggap sebagai obyek manajemen secara fungsional dituntut untuk menjadi mitra bisnis yang sederajat kedudukannya dalam menentukan keberhasilan pencapaian tujuan bersama.

Tujuan Perencanaan Sumber Daya Manusia
            Sebuah perencanaan dibuat untuk membantu dalam pencapaian tujuan organisasi.  Perencanaan dapat mengurangi resiko kegagalan dan ketidakpastian hasil dari suatu tindakan organisasi.        
            Demikian halnya perencanaan sumber daya manusia bertujuan agar organisasi bukan hanya mendapatkan sumber daya manusia sesuai harapan tetapi juga organisasi memberikan sesuatu yang sesuai dengan harapan mereka.  Dengan kata lain, terjadi imbal balik yang saling menguntungkan.  Sebuah simbiosis mutualistik.
            Suatu organisasi yang tidak merencanakan sumber daya manusia akan mengakibatkan kebutuhan karyawannya tidak akan terpenuhi, dan apabila hal itu terjadi maka tujuan organisasi secara keseluruhan tidak akan tercapai secara efektif.
            Sebagaimana dikemukakan di muka, seiring perubahan yang makin mengglobal maka perencanaan dan strategi sumber daya manusia pun menjadi tanggungjawab semua individu yang terlibat dalam organisasi.  Peran dan fungsi masing-masing tentu saja berbeda satu dengan yang lain, dalam tujuan yang sama.  Dengan fungsi kemitraan ini diharapkan dihasilkan rencana dan strategi yang mampu diterapkan bersama untuk mencapai tujuan bersama.
            Dengan demikian perencanaan sumber daya manusia bukan lagi semata-mata mendayagunakan karyawan dalam mencapai tujuan perusahaan tetapi :
a.       Meningkatnya tingkat partisipasi pekerja.
b.      Meningkatnya rasa memiliki atas organisasi yang menjadi tumpuan hidup mereka dan keluarganya.
c.       Meningkatnya kepuasan pekerja sebagai penghargaan atas keterlibatannya dalam organisasi.
d.      Meningkatnya kinerja secara keseluruhan.
            Perubahan yang ekstrim ini bukanlah suatu hal yang mudah untuk dilaksanakan, diperlukan kesadaran dari semua pihak yang ada untuk menjalankan perubahan ke arah yang lebih baik.  Tanpa kemauan untuk berubah yang konsisten maka perubahan tujuan yang diharapkan tidak akan tercapai sebagaimana yang diharapkan.

Manfaat Perencanaan Sumber Daya Manusia
            Perencanaan sumber daya manusia bukanlah segala-galanyanya, namun tanpa perencanaan sumber daya manusia segala-galanya bukan apa-apa!  Mungkin itulah kalimat yang tepat tentang manfaat perencanaan sumber daya manusia.  Dikatakan demikian karena, sebagai salah satu unsur organisasi maka perencanaan tidak bisa berdiri sendiri tetapi harus ada keseimbangan dengan unsur-unsur yang lain. 
            Manfaat dari perencanaan sumber daya manusia yang dilaksanakan dengan baik diantaranya adalah :
a.       Membantu manajemen puncak dalam menentukan visi dan mencapai tujuan perusahaan tersebut.
b.      Manajemen dapat memprediksi adanya ketidakseimbangan sumber daya manusia, baik dari kebutuhan sampai dengan pembiayaan.
c.       Mempermudah manajemen menerapkan konsep, “the man right on the right place”.
d.      Koordinasi antar pelaku dalam organisasi dapat dilaksanakan dengan lebih baik.
            Agar manfaat perencanaan sumber daya manusia menjadi optimal diperlukan berbagai pengorbanan yang tidak sedikit.  Konsep sentralistik yang menjadi ciri organisasi selama ini perlu diadaptasikan dengan perubahan global yang menghendaki penysuaian dengan lingkungan lokal.  Otonomi tingkat tinggi diperlukan di setiap lini, termasuk dalam perencanaan sumber daya manusia yang mengisinya.
           
Elemen Perencanaan Sumber Daya Manusia
            Empat elemen pokok yang menjadi landasan penting dalam perencanaan sumber daya manusia, yaitu :
a.       Tujuan organisasi merupakan landasan pokok mengapa suatu organissi didirikan, kemana organisasi berjalan, dan apa yang hendak dicapai.
b.      Perencanaan organisasi adalah cara yang direncanakan untuk mencapai tujuan organisasi.
c.       Audit sumber daya manusia, pelaku organisasi selalu mengkoreksi diri menjadi kata kunci yang akan menentukan keberhasilan mencapai tujuan perusahaan.
d.      Peramalan sumber daya manusia dilaksanakan untuk mengidentifikasi kebutuhan sumber daya manusia di masa yang akan datang sesuai dengan perkembangan zaman.
            Sebuah nasehat dari pakar manajemen kelas dunia, Peter F. Drucker untuk poin terakhir, “Kita tidak dapat meramalkan tetapi kita dapat menciptakan !”
            Tentu saja penciptaan ini bukanlah suatu hal yang mudah.  Banyak kendala yang menghalangi tercapainya berbagai tujuan yang diharapkan.  Dari berbagai kendala tersebut ternyata hambatan terbentuknya suatu tim kerja yang efektif bukan dari proses internal di dalamnya tetapi lebih diakibatkan oleh hambatan organisasi, termasuk di dalamnya budaya organisasi.
            Faktor lain yang menentukan perencanaan sumber daya manusia adalah strategi pendekatan kinerja yang digunakan oleh organisasi yang bersangkutan.  Sebuah perusahaan yang mengedepankan pendekatan motivasional individu memerlukan individu yang beretos kerja dengan orientasi hasil, biaya yang tidak sedikit untuk imbalan berbagai keberhasilan individual dan pelatihan dalam rangka peningkatan kemampuan, serta struktur organisasi yang fleksibel.
            Individu dan organisasi adalah satu kesatuan yang satu sama lain harus saling menyesuaikan untuk perubahan dalam pencapaian tujuan.  Apabila keseimbangan keduanya tidak tercapai maka berbagaikeuntungan dari pendekatan kinerja yang ditentukan tidak akan tercapai.  Bahkan bukan tidak mungkin malah kerugiannya yang makin bertumpuk.









Bahan Bacaan :

Badudu, J. S. Dan Zain, S. M.  1996.  Kamus Umum Bahasa Indonesia.  Pustaka Sinar Harapan.  Jakarta.

Cohen, W. A.  2008.  A Class with Drucker, Pelajaran Berharga dari Guru Manajemen # 1 Dunia (terjemahan Said Bazry).  Gramedia Pustaka Utama.  Jakarta.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.  1997.  Kamus Besar Bahasa Indonesia (Edisi Kedua).  Balai Pustaka.  Jakarta.

Mangkunegara, A. P.  2006.  Perencanaan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia.  Refika Aditama.  Bandung.

Ndraha, T.  2002.  Pengantar Teori Pengembangan Sumber Daya Manusian Sumber Daya Manusia.  Rineka Cipta.  Jakarta.

Putri, V. J.  2005.  Kamus Hukum dan Glosarium Otonomi Daerah.  Friedrich Naumann Stiftung.  Jakarta.

Rachmawati, I. K.  2008.  Manajemen Sumber Daya Manusia.  Andi Offset.  Yogyakarta.

Siagian, S. P.  2002.  Kiat Meningkatkan Produktivitas Kerja.  Rineka Cipta.  Jakarta.

Beberapa tulisan dari internet sebagaimana terlampir.







































L  A  M  P  I  R  A  N

Tidak ada komentar:

Posting Komentar