Minggu, 24 Agustus 2014

Perencanaan SDM Partisipatif - Kunci Keberhasilan Organisasi







PERENCANAAN SUMBER DAYA MANUSIA
Kunci Utama Keberhasilan Organisasi



Mata Kuliah :  Manajemen Sumber daya Manusia
Dosen :  Prof. Dr. H. DIHARNA, M. Si


Oleh :
D  I  N  O  T  O
NIM : 12008019



PROGRAM PASCA SARJANA
KONSENTRASI MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI “CIREBON”
CIREBON
2008





























“Manusia adalah sumberdaya dan bukan sekedar biaya.” 
“Organisasi manapun mengembangkan manusia;
baik itu membentuk maupun merusak mereka.” 

 (Peter F. Drucker)


KATA PENGANTAR

            Puji dan syukur kehadirat Allah subhana wa ta’ala tak lupa Penulis panjatkan, hanya berkat rahmat dan karunia-Nya sajalah tulisan ini pada akhirnya dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
            “Perencanaan Sumberdaya Manusia, Kunci Keberhasilan Organisasi”   merupakan judul makalah yang dipilih untuk memenuhi salah satu tugas akhir semester Mata Kuliah Manajemen Sumberdaya Manusia dibawah bimbingan Bapak Prof. Dr. H. Diharna, M. Si.  Oleh karena itu Penulis pun tidak lupa menyampaikan terimakasih yang tak terhingga kepada beliau.
            Atas segala kehangatan suasana ruang kuliah kita, Penulis sampaikan ucapan terimakasih kepada rekan-rekan Angkatan Pertama dan para pengelola Program Pasca Sarjana STIE Cirebon.
            Peluk cium tentu hanya untuk isteri tercinta dan anak-anak yang selalu mengerti akan adanya kesibukan baru yang banyak menyita waktu, tenaga, pikiran dan tentu saja biaya.

                                                                                    Indramayu, 1 Agustus 2008


                                                                                    Penulis



DAFTAR ISI





Halaman
KATA PENGANTAR
......................................................................
i




DAFTAR ISI
.......................................................................................
iii




BAB I
PENDAHULUAN
........................................................
1

1.1.
Latar Belakang
........................................................
1

1.2.
Masalah
....................................................................
1

1.3.
Tujuan Penulisan
.....................................................
1





BAB II
MATERI DAN METODE
...........................................
2

2.1.
Materi
....................................................................
2

2.2.
Metode
....................................................................
2




BAB III
PEMBAHASAN

3

3.1.
Perencanaan Sumber Daya Manusia menurut Robert L. Mathis dan John H. Jackson
3

3.2.
Perencanaan Sumber Daya Manusia, sebuah Tinjauan Pustaka
9

3.3.
Perencanaan Sumber Daya Manusia, Kunci Sukses Keberhasilan setiap Organisasi
17




BAB IV
PENUTUP
.........................................................................
26

4.1.
Kesimpulan
...............................................................
26

4.2.
Saran
......................................................................
26




DAFTAR PUSTAKA
.......................................................................
27





















Pengertian :
Rencana adalah rancangan; buram (rangka sesuatu yang akan dikerjakan).
Perencanaan merupakan sebuah kata benda yang berarti proses, perbuatan, cara merencanakan (merancangkan).
Sumber Daya Manusia adalah potensi manusia yang dapat dikembangkan untuk proses produksi.
Organisasi adalah (1) kesatua (susunan dsb) yang terdiri atas bagian-bagian (orang dsb) dalam perkumpulan dsb untuk tujuan tertentu.  (2) kelompok kerejasama antar orang-orang yang diadakan untuk mencapai tujuan bersama.
Sukses adalah berhasil, beruntung

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.  1997.  Kamus Besar Bahasa Indonesia (Edisi Kedua).  Balai Pustaka.  Jakarta.

Rencana adalah rancangan; sesuatu yang disusun untuk suatu pekerjaan nanti.
Perencanaan merupakan hal, cara, atau hasil kerja merencanakan.
Organisasi berasal dari Bahasa Belanda yang artinya (1) susunan, aturan (2) perkumpulan dari kelompok orang tertentu dengan dasar ideologi yang sama.
Sukses berasal dari Bahasa Inggeris yang artinya adalah hasil, keberhasilan.
Badudu, J. S. Dan Zain, S. M.  1996.  Kamus Umum Bahasa Indonesia.  Pustaka Sinar Harapan.  Jakarta.

Perencanaan adalah (1) kegiatan-kegiatan pengambilan keputusan dari sejumlah pilihan mengenai sasaran dan cara-cara yang akan dilaksanakan di masa depan guna mencapai tujuan yang diinginkan, serta pemantauan dan penilaian atas hasil pelaksanaannya, yang akan dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan (2) suatu proses pemilihan alternatif tindakan rasional yang didasari olehkesepakatan atas pemanfaatan sumber daya, ilmu pengetahuan dan teknologi serta informasi untuk mencapai suatu kondisi masa depan yang telah ditetapkan bagi peningkatan dan perkembangan sosial-ekonomi serta kemampuan masyarakat (3) suatu proses untuk menentukan tindakan masa depan yang tepat, melalui urutan pilihan, dengan memperhitungkan sumber daya yang tersedia.
Sumber Daya Manusia adalah kekayaan suatu bangsa/negara dalam bentuk jumlah dan kualitas manusia.
Putri, V. J.  2005.  Kamus Hukum dan Glosarium Otonomi Daerah.  Friedrich Naumann Stiftung.  Jakarta.

BAB I
PENDAHULUAN

1.1.    Latar Belakang
Dua pendapat pemikir besar Peter F. Drucker seperti dikutip pada halaman persembahan makalah ini adalah bahwa sumber daya manusia bukan semata-mata pembiayaan dan setiap organisasi pada dasarnya adalah wadah untuk membentuk sumber daya manusia. 
Dalam tesis yang kedua di atas, terdapat dua alternatif yang berlangsung di dalamnya, yaitu suatu organisasi adalah wahana untuk mengembangkan sumber daya manusia ke arah kemajuan atau malah merusaknya.  Hal ini sangat tergantung pada perencanaan yang dibuat baik sebelum, saat maupun setelah organisasi berjalan.

1.2.    Masalah
Arti penting perencanaan sumber daya manusia dalam menentukan keberhasilan sebuah organisasi memang sudah tidak diragukan lagi namun berbagai pendapat yang mengemuka seringkali menyebabkan tindakan maha penting ini menjadi membingungkan untuk dilaksanakan.
           
1.3.    Tujuan Penulisan
Tulisan ini dimaksudkan untuk mengupas pentingnya perencanaan sumber daya manusia menurut beberapa ahli manajemen sumber daya manusia dan meramunya dengan pendapat pribadi.
BAB II
MATERI DAN METODE

2.1.  Materi
            Bahan acuan dalam mengkjaji perencanaan sumber daya manusia pada makalah ini adalah buku Human Resource Management (Manajemen Sumber Daya Manusia) karangan Robert L. Mathis dan John H. Jackson (terjemahan) terbitan Penerbit Salemba Empat Jakarta tahun 2006.  Sementara pembandingnya adalah berbagai buku tentang yang berkaitan dengan sumber daya manusia sebagaimana tertera pada Daftar Pustaka.
           
2.2.  Metode
            Kerangka pikir dari buku utama tentang perencanaan sumber daya manusia diuraikan secara sistematis, kemudian pendapat-pendapat dari berbagai sumber  pustaka dipaduserasikankan sebagai pendapat yang lain.  Setelah itu dibuat uraian tentang perencanaan sumberdaya manusia versi Penulis.





BAB III
P E M B A H A S A N

            Aset paling penting yang harus dimiliki oleh suatu organisasi atau perusahaan dan harus diperhatikan dalam manajemen adalah tenaga kerja atau manusia atau lebih tepatnya sumber daya manusia.  Sumber daya manusia adalah orang-orang yang merancang dan menghasilkan barang atau jasa, mengawasi mutu, memasarkan produk, mengalokasikan sumber daya finansial, serta merumuskan seluruh strategi dan tujuan organisasi.
            Organisasi atau perusahaan bisnis dikelola oleh orang-orang secara kolektif.  Tanpa orang-orang yang memiliki keahlian yang kompeten dan berkomitmen maka mustahil bagi organisasi dapat mencapai tujuannya.  Sumber daya manusia inilah yang membuat sumber daya lainnya dapat berjalan.
Oleh karena itu untuk mendapatkan sumber daya manusia yang berkeahlian, kompeten dan berdedikasi tinggi terhadap organisasi atau perusahaan diperlukan perencanaan yang matang.  Berikut penulis mencoba mengkaji secara teoritis permasalahan tentang perencanaan sumber daya manusia dalam 3 (tiga) kelompok :

            Perencanaan Sumber Daya Manusia menurut Robert L. Mathis dan John H. Jackson    
Banyak faktor yang menentukan keberhasilan sebuah organisasi, sumber daya manusia hanyalah salah satunya.  Kemampuan untuk bersaing, beradaptasi terhadap perubahan dalam pasar dan banyak masalah lainnya.
Sumber daya manusia dalam kerangka pemikiran strategis berkewajiban untuk mengidentifikasi diri bagaimana ia dapat membantu dan meningkatkan produktivitas organisasional, membantu untuk menangani kompetisi asing secara efektif, atau meningkatkan inovasi dalam organisasi.
Sumber daya manusia yang demikian merupakan suatu kompetensi inti, yang merupakan sebuah kekuatan yang menjadi dasar untuk menciptakan keunggulan kompetitif untuk sebuah organisasi.  Tidak mengherankan kalau saat ini banyak perusahaan multi-nasional yang menyuarakan bahwa sumber daya manusianya lah membedakan mereka dengan para pesaingnya.
Pada kondisi tertentu sumber daya manusia memberikan kontribusi kompetitif bagi organisasi.  Beberapa area dimana sumber daya manusia menjadi kompetensi inti adalah sebagai berikut :
1)      Pelayanan yang memuaskan
2)      Inovasi
3)      Produktivitas
4)      Keterampilan khusus, dan
5)      Kualitas Luar Biasa
Untuk membentuk sumber daya manusia yang berkompetensi inti seperti di atas adalah tidak semudah membalikkan telapak tangan.  Diperlukan perencanaan sumber daya manusia untuk menyediakan karyawan dalam jumlah dan jenis yang tetap.
Variabel-variabel yang menentukan rencana sumber daya manusia adalah sebagai berikut :
1)      Strategi organisasi
2)      Budaya organisasi
3)      Lingkungan kompetitif/finansial
4)      Situasi organisasi sekarang
Strategi organisasi dan budaya organisasi menentukan kuantitas dan keterampilan sumber daya manusia yang dibutuhkan.  Sementara sumber-sumber keuangan yang tersedia ditentukan oleh situasi organisasi saat ini dan lingkungan yang kompetitif khususnya masalah finansial.
Kebutuhan kuantitas dan keterampilan sumber daya manusia dan ketersediaan sumber-sumber keuangan inilah yang mempengaruhi perencanaan sumber daya manusia.  Strategi perencanaan sumber daya manusia dan kebijakan tersebut adalah sebagai berikut :
1)      Perekrutan
2)      Penyeleksian
3)      Pengembangan sumber daya manusia
4)      Kompenasasi
5)      Manajemen kinerja
6)      Penyesuaian-penyesuaian dalam staf
Dalam hal pelaksanaan strategi perencanaan sumber daya manusia terdapat 2 (dua) kelompok besar, yaitu kepemimpinan-biaya dan diferensiasi. 
Strategi kepemimpinan-biaya merupakan pendekatan pada kopetensi berdasarkan harga yang rendah dan kualitas yang tinggi dari produk dan jasa, sehingga sesuai untuk lingkungan bisnis yang relatif stabil.  Dibutuhkan perencanaan sumber daya manusia yang relatif panjang untuk membangun karyawan-karyawannya sendiri untuk menyesuaikan kebutuhan khusus.
Sedangkan strategi diferensiasi lebih sesuai dalam sebuah lingkungan yang lebih dinamis, yang dicirikan dengan perubahan yang cepat dan adanya kebutuhan untuk secara terus menerus menemukan produk dan pasar baru.  Sifatnya yang responsif menyebabkan perencanaan sumber daya manusia menjadi lebih pendek karena lebih banyak menggunakan sumber eksternal seperti akuisisi dari perusahaan lain yang akan digunakan untuk mengisi staf organisasi dengan keahlian khusus.
Strategi organisasi akan sangat menentukan perencanaan sumber daya manusia.  Perencanaan sumber daya manusia merupakan suatu proses dari analisis dan identifikasi kebutuhan akan sumber daya manusia dan ketersediaannya sehingga organisasi dapat mencapai tujuannya.
Oleh karena itu perencanaan sumber daya manusia bukan hanya merupakan tangggungjawab salah satu departemen atau unit kerja tetapi merupakan hasil kerjasama dari semua bagian yang ada dalam organisasi.  Namun demikian, unit sumber daya manusia inilah yang diminta manajer puncak untuk memproyeksikan sumber daya manusia yang dibutuhkan untuk diterapkan pada tujuan organisasional secara keseluruhan.
Rencana sumber daya manusia menyediakan peta jalan untuk masa depan, mengidentifikasi dimana mendapat karyawan yang tepat, kapan karyawan dibutuhkan, serta pelatihan dan pengembangan karyawan apa saja yang harus diadakan.  Bahkan perencanaan penggantian kepemimpinan, karena jalan karier karyawan dapat disesuaikan pada kebutuhan individual yang konsisten dengan keperluan organisasional.  
Perencanaan sumber daya manusia dimulai dengan mempertimbangkan tujuan dan strategi organisasional.  Kemudian dilakukan penilaian baik eksternal maupun internal akan kebutuhan dan sumber pasokan sumber daya manusia dan mengembangkan peramalan.
Setelah dilakukan penilaian, peramalan harus dikembangkan untuk mengidentifikasi hubungan antara penawaran dan permintaan untuk sumber daya manusia.  Baru kemudian manajemen memformulasikan strategi sumber daya manusia dan merencanakan untuk menutupi ketidakseimbangan yang ada, baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang.
Bukti yang nyata dari perencanaan sumber daya manusia yang berhasil adalah dimana sumber daya manusia dalam sebuah organisasi secara konsisten disesuaikan dengan kebutuhan bisnis selama periode waktu tertentu. 
Perencanaan sumber daya manusia yang dilakukan dengan baik akan menghasilkan beberapa manfaat sebagai berikut :
a.                             Manajemen tingkat atas mempunyai pandangan yang lebih baik atas dimensi dimensi sumber daya manusia dari keputusan bisnis.
b.                            Biaya sumber daya manusia dapat ditekan lebih rendah karena manajemen bisa mengantisipasi ketidakseimbangan sebelum ketidakseimbangan tersebut membutuhkan biaya tinggi atau tidak tertangani.
c.                             Lebih banyak waktu yang tersedia untuk menempatkan bakat karena telah diantisipasi dan diidetifikasi sebelum adanya kebutuhan yang sebenarnya akan staf-staf tersebut.
d.                            Adanya kesempatan yang lebih baik untuk memasukan anggota dari kelompok yang dilindungi dalam rencana pertumbuhan masa depan untuk meningkatkan keragaman organisasional.
e.                             Pengembangan manajer dapat direncanakan dengan lebih baik.

            Perencanaan sumber daya manusia juga dapat membantu dalam memberikan sebuah gambaran dari situasi karyawan untuk tiap departemen dalam sebuah organisasi, yang mana dapat memberikan pertimbangan di mana kandidat eksternal mungkin dibutuhkan untuk mengisi posisi tertentu di masa depan.
            Perencanaan hanya akan bernilai kecil jika tidak ada tindak lanjut yang diambil.  Tindakan yang diambil tergantung pada kemungkinan adanya kelebihan atau kekurangan sumber daya manusia.  Adanya kelebihan pekerja dapat dikelola dalam rencana sumber daya manusia dengan berbagai cara.  Tetapi bagaimana pun juga, tindakan tersebut akan sulit karena pada akhirnya diperlukan pengurangan angkatan kerja.
            Perencanaan Sumber Daya Manusia, sebuah Tinjauan Pustaka
Sumber daya manusia berisi 2 (dua) sisi, sisi SD dan sisi M.  Dimensi pokok sisi SD adalah kontribusinya terhadap organisasi, sedangkan dimensi pokok M adalah perlakuan organisasi terhadapnya, yang pada gilirannya menentukan kualitas dan kapabilitas hidupnya (Ndraha T,  2002)
Selanjutnya dijelaskan bahwa pengertian sumber daya manusia (human resource) itu sendiri adalah the people who are ready, willing, and able to contribute to organizational goals (Werther, W. B. Dan Davis, K dalam Ndraha T,  2002).  Organisasi yang dimaksud bukan hanya perusahaan atau industri tetapi juga organisasi di berbagai bidang seperti politik, pemerintahan, hukum, sosial, budaya, lingkungan dan sebagainya.  Dengan demikian, negara juga termasuk dalam kategori organisasi.
Menurut Samsudin (2006), siapapun yang mengelola organisasi akan mengolah berbagai sumber daya untuk meraih tujuan organisasi tersebut.  Sumber daya yang dimiliki oleh organisasi dapat dikategorikan kedalam 6 (enam) tipe sumber daya (the Six M, 6 M), yaitu :
a.       Man (manusia)
b.      Money (finansial)
c.       Material (fisik)
d.      Machine (teknologi)
e.       Method (metode)
f.       Market (pasar)
            Selanjutnya dikatakan, bahwa aset yang paling penting yang harus dimiliki oleh organisasi dan harus diperhatikan dalam manajemen adalah tenaga kerja atau manusia (sumber daya manusia). 
            Hal ini sejalan dengan pendapat Siagian (2002) bahwa sumber daya manusia merupakan elemen yang paling strategik dalam organisasi, harus diakui dan diterima oleh manajemen.  Peningkatan produktivitas kerja hanya mungkin dilakukan oleh manusia.  Sebaliknya sumber daya manusia pula yang dapat menjadi penyebab terjadinya pemborosan dan inefisiensi dalam berbagai bentuknya.  Karena itu, memberikan perhatian kepada unsur manusia merupakan salah satu tuntutan dalam keseluruhan upaya peningkatan produktivitas kerja.
            Dikatakan lebih lanjut oleh Ndraha T (2002) bahwa untuk dapat mengungguli kesemua unsur the Six M lainnya maka tenaga kerja harus sanggup :
  1. Mengolah dan mengelola sda secara bertanggungjawab.
  2. Menggunakan atau mengaplikasikan suatu teknologi sedemikian rupa sehingga kapasitas teknologi yang bersangkutan dimanfaatkan sepenuhnya.
  3. Belajar meniru, mengikut, menerapkan dan mengadaptasikan produk atau cara orang lain, menyesuaikannya dengan budaya setempat.
  4. Menemukan cara atau hal baru melalui trial and error, hypothesis dan experimentation.
  5. Membaharui alat atau cara yang sudah ada sehingga nilai tambahnya semakin tinggi.
  6. Mengembangkan dan mengintegrasikan alat atau cara yang sudah ada sehingga membentuk suatu jaringan yang semakin mengglobal.
  7. Memikirkan dan menciptakan sesuatu yang belum ada menjadi ada.
  8. Mendidik dan melatih generasi penerusnya melalui contoh dan teladan sejelas, sedalam dan seluas mungkin.
  9. Mewarisi dan mewariskan nilai-nilai selektif secara efektif dari generasi sebelum kepada generasi berikutnya sesuai dengan tuntutan zaman dan perkembangan keadaan.
            Untuk mendapatkan sumber daya manusia yang diharapkan maka departemen sumber daya manusia sebuah organisasi harus merencanakan terlebih dahulu pekerja yang dapat membantu mereka dalam mengembangkan pasar yang makin kompetitif.   
            Setiap organisasi tentunya melaksanakan perencanaan sumber daya manusia sesuai dengan kebutuhan organisasi.  Yang perlu dikembangkan adalah sistem perancangan sumber daya manusia metode formal sehingga penyediaan “knowledge based and multiskillng worker” dapat diperoleh kapan pun tenaga kerja itu dibutuhkan (Rahmawati, 2008).
            Beberapa komponen yang perlu diperhatikan dalam perencanaan sumber daya manusia menurut Mangkunegara (2006), adalah sebagai berikut :
  1. Tujuan
Perencanaan sumber daya manusia harus mempunyai tujuan yang berdasarkan kepentingan individu, organisasi, dan kepentingan nasional.  Tujuan perencanaan sumber daya manusia adalah menghubungkan sumber daya manusia yang ada untuk kebutuhan perusahaan pada masa yang akan datang.
  1. Perencanaan organisasi
Perencanaan organisasi merupakan aktivitas yang dilakukan perusahaan untuk mengadakan perubahan yang positif bagi perkembangan organisasi.  Beberapa variabel yang sangat penting dan berpengaruh dalam aktivitas perencanaan organisasi adalah ramalan bisnis, perluasan dan pengembangan, rancangan dan perubahan struktur, falsafah manajemen, peranan pemerintah serta produk dan kemampuan manusia.
  1. Pengauditan sumber daya manusia
Pengauditan adalah suatu proses intensif, penyelidikan, penganalisaan dan perbandingan informasi yang ada dengan norma standar yang belaku.  Pengauditan sumber daya manusia meliputi penelusuran secara normal dan sistematis mengenai efektivitas program kepegawaian, program analisis jabatan, penarikan pegawai, testing, pelatihan dan pengembangan manajemen, promosi jabatan, transfer, taksiran pegawai, hubungan kerja, pelayanan pegawai, moral dan sikap kerja, penyuluhan pegawai, upah, administrasi upah dan penelitian pegawai.  Dalam pengauditan sumber daya manusia perlu diperhatikan aspek-aspek anrata lain kualitas kekuatan kerja, penentuan kualitas, daftar kemampuan (skill), perputaran tenaga kerja (turnover) dan perubahan intern.
  1. Peramalan sumber daya manusia
Peramalan sumber daya manusia sangat mirip dengan pengauditan sumber daya manusia.  Perbedaannya, peramalan sumber daya manusia untuk masa yang akan datang, sedangkan pengauditan lebih mengutamakan hal yang berhubungan dengan keadaan sekarang ini.   Disamping itu, peramalan lebih menitikberatkan pada penyesuaian terhadap perubahan eksternal organisasi, sedangkan pengauditan lebih menitikberatkan pada penyesuaian internal organisasi.  Meramalkan sumber daya manusia perlu memperhitungkan teknologi, kondisi permintaan dan penawaran serta perencanaan karier.
            Selanjutnya disampaikan Mangkunegara (2006) bahwa terdapat 2 (dua) kegiatan penting dalam perencanaan sumber daya manusia, yaitu:
1)      Penyusunan anggaran tenaga kerja yang merupakan kegiatan memadukan jumlah tenaga kerja yang tersedia dengan jumlah tenaga kerja yang diperlukan yang disebut juga dengan penyusunan formasi.
2)      Penyusunan program tenaga kerja, merupakan kegiatan-kegiatan untuk mengisi formai yang meliputi program pengadaan tenaga kerja, promosi jabatan pegawai, pelatihan dan pengembangan pegawai, pengembangan karier, program pemeliharaan pegawai dan program pemberhentian pegawai.
            Para manajer sumber daya manusia mengembangkan rencana susunan karyawan berdasarkan strategi kompetitif organisasi.  Mereka meramalkan jumlah karyawan yang dibutuhkan dan menentukan jenis keahlian yang diperlukan untuk melaksanakan rencana tersebut.  Juga bertanggungjawab untuk menyesuaikan tenaga kerja perusahaan dalam memenuhi persyaratan perluasan pasar, pengurangan biaya (yang mungkin mengharuskan pemberhentian karyawan), atau penetapan teknologi baru.  Mereka merumuskan rencana jangka pendek dan jangka panjang untuk menyediakan karyawan andal yang memadai (Boone L. E., 2002).
            Ketidaksederhanaan perencanaan sumber daya manusia itu lebih jauh dijelaskan oleh Andrew F. Sikula dan John F. McKenna sebagaimana dikutip Ndraha (2002), bahwa perencanaan sumber daya manusia meliputi beberapa langkah :
  1. Menetapkan tujuan (objectives).  Penetapan tujuan berarti meletakkan hubungan sumber daya manusia masa depan dengan kebutuhan masa depan organisasi.
  2. Menyusun rencana organisasi.  Pengembangan organisasi (organizational developmenat, OD) mempengaruhi perencanaan sumber daya manusia suatu organisasi.
  3. Mengaudit sumber daya manusia yang ada.  Auditing adalah penelitian sistematik guna mencari, menghimpun dan menganalisis data yang berkaitan dengan produksi, produk, lapangan kerja, kompetensi, sumber daya manusia, keterampilan dan sebagainya, yang ada dalam jangka waktu tertentu.
  4. Meramalkan kebutuhan akan sumber daya manusia.  Aspek yang diramalkan persis seperti aspek yang diaudit.  Perbedaannya adalah, sasaran auditing adalah sumber daya manusia sebagaimana adanya, sedangkan sasaran peramalan adalah sumber daya manusia yang dibutuhkan di masa depan.  Jika keduanya dibandingkan, kemungkinan ada kekurangan atau kelebihan.  Dalam hubungan itu diperlukan tindak lanjut.
  5. Merancang program pelaksanaan, yang mencakup :
1)                  rekrutmen dan seleksi
2)                  pelatihan pegawai
3)                  pengembangan manajemen
4)                  hubungan kerja
5)                  kompensasi
            Rachmawati (2008) berpendapat bahwa perencanaan membantu manajer pada berbagai tipe organisasi dan sumber daya manusia mencapai kinerja yang lebih baik, karena :
  1. perencanaan berorientasi output.
  2. Perencanaan memberikan arah orientasi pada kinerja.
  3. Perencanaan berorientasi pada prioritas.
  4. Perencanaan memfokuskan pada hal yang paling penting untuk mendapat perhatian yang utama.
  5. Perencanaan berorientasi keuntungan.
  6. Perencanaan membantu menghasilkan sumber-sumber untuk mendayagunakan kekuatan terbaik.
  7. Perencanaan berorientasi pada perubahan.
  8. Perencanaan membantu mengantisipasi masalah dan kesempatan sehingga dapat dicapai efisiensi dan efektivitas.
            Sementara manfaat perencanaan sumber daya manusia yang baik menurut Siagian, S. P. (2002) adalah sebagai berikut :
  1. Mengintegrasikan tuntutan strategi yang telah ditetapkan oleh manajemen puncak dengan pengadaan tenaga kerja.
  2. Meningkatkan pemanfaatan tenaga kerja yang sudah berkarya dalam perusahaan.
  3. Menyelaraskan secara efektif kegiatan manajemen sumber daya manusia dengan berbagai sasaran organisasi di masa depan.
  4. Menekan biaya dalam proses pencarian dan seleksi tenaga kerja baru.
  5. Perencanaan yang dibuat bukan hanya bermanfaat bagi satuan kerja pengelola sumber daya manusia akan tetapi juga bagi satuan-satuan kerja lain dalam perusahaan.
  6. Memanfaatkan semaksimal mungkin situasi di pasaran kerja.
  7. Memungkinkan terjadinya koordinasi yang mantap antara berbagai komponen di seluruh jajaran satuan kerja pengelola sumber daya manusia.
            Secara umum arti penting perencanaan sumber daya manusia dijelaskan Rahmawati (2008), bahwa perencanaan sumber daya manusia memberikan kerangka untuk memadukan pengambilan keputusan di seluruh organisasi.  Perencanaan sumber daya manusia merupakan salah satu tipe perencanaan strategi, sama halnya dengan perencanaan keuangan, pemasaran dan produksi.
           
            Perencanaan Sumber Daya Manusia, Kunci Sukses Keberhasilan setiap Organisasi
                                    Pengertian
Sebelum lebih jauh membahas tentang perencanaan sumber daya manusia terlebih dahulu perlu diperhatikan pengertian setiap kata dan frase yang akan menjadi bahan bahasan lebih lanjut, diantaranya :
            Rencana adalah rancangan; buram (rangka sesuatu yang akan dikerjakan). (Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1997), sedangkan Perencanaan merupakan sebuah kata benda yang berarti proses, perbuatan, cara merencanakan (merancangkan). 
            Hal senada disampaikan Badudu dan Zain (1996) bahwa Rencana adalah rancangan; sesuatu yang disusun untuk suatu pekerjaan nanti dan Perencanaan merupakan hal, cara, atau hasil kerja merencanakan.
            Dalam terminalogi lain Putri, (2005) lebih detail menjelaskan bahwa Perencanaan adalah (1) kegiatan-kegiatan pengambilan keputusan dari sejumlah pilihan mengenai sasaran dan cara-cara yang akan dilaksanakan di masa depan guna mencapai tujuan yang diinginkan, serta pemantauan dan penilaian atas hasil pelaksanaannya, yang akan dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan (2) suatu proses pemilihan alternatif tindakan rasional yang didasari oleh kesepakatan atas pemanfaatan sumber daya, ilmu pengetahuan dan teknologi serta informasi untuk mencapai suatu kondisi masa depan yang telah ditetapkan bagi peningkatan dan perkembangan sosial-ekonomi serta kemampuan masyarakat (3) suatu proses untuk menentukan tindakan masa depan yang tepat, melalui urutan pilihan, dengan memperhitungkan sumber daya yang tersedia.
            Sumber Daya Manusia adalah potensi manusia yang dapat dikembangkan untuk proses produksi. (Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1997).  Hal senada diuangkapkan Putri (2005) bahwa Sumber Daya Manusia adalah kekayaan suatu bangsa/negara dalam bentuk jumlah dan kualitas manusia.
Sumber daya manusia (human resource) adalah the people who are ready, willing, and able to contribute to organizational goals (Werther, W. B. Dan Davis, K dalam Ndraha T,  2002).  
Perencanaan sumber daya manusia atau perencanaan tenaga kerja didefinisikan sebagai proses menentukan kebutuhan tenaga kerja dan berarti mempertemukan kebutuhan tersebut agar pelaksanaannya berintegrasi dengan rencana organisasi (Sikula, A. E. (1981) dalam Mangkunegara (2006)).  Selanjutnya dalam buku yang sama dikutip pendapat Milkovich dan Nystrom (1981) bahwa Perencanaan sumber daya manusia adalah proses peramalan, pengembangan, pengimplementasian dan pengontrolan yang menjamin perusahaan mempunyai kesesuaian jumlah pegawai, penempatan pegawai secara benar, waktu yang tepat yang sangat bermanfaat secara ekonomi.
            Organisasi adalah (1) kesatuan (susunan dsb) yang terdiri atas bagian-bagian (orang dsb) dalam perkumpulan dsb untuk tujuan tertentu.  (2) kelompok kerjasama antar orang-orang yang diadakan untuk mencapai tujuan bersama. (Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1997) dan Organisasi berasal dari Bahasa Belanda yang artinya (1) susunan, aturan (2) perkumpulan dari kelompok orang tertentu dengan dasar ideologi yang sama (Badudu da Zain, 1996).
            Dari beberapa pengertian di atas dapat ditarik benang merah bahwa perencanaan sumber daya manusia merupakan sebuah proses yang harus dilakukan untuk menghasilkan sumber daya manusia yang kompeten untuk menjalankan setiap organisasi.  Dengan kata lain, tanpa perencanaan sumber daya manusia yang baik maka organisasi akan berjalan terseok-seok, tidak akan berjalan maksimal dan akhirnya bukan hanya tujuan awal organisasi yang tidak tercapai tetapi juga keberadaan organisasi itu sendiri kemungkinan segera berakhir.

Arti Penting Perencanaan Sumber Daya Manusia
            Abad 21 merupakan sebuah tantangan yang maha berat bagi setiap organisasi yang ingin tetap eksis.  Sumber daya alam yang selama ini tersedia sudah bukan lagi menjadi anadalan yang dapa menjamin kelanggengan perusahaan.  Diperlukan kreativitas dan inovasi baru untuk mengelola sumber daya alam yang semakin menipis untuk menghasilkan sesuatu sesuai dengan tuntutan zaman.
            Tidak dapat dipungkiri bahwa dampak teknologi sangat kuat dalam mengubah berbagai tatanan yang selama ini terbentuk dan terjaga.  Dunia sudah seakan tanpa sekat, wilayah dan teritorial bukan lagi pembatas yang menghalangi terjadinya hubungan satu sama lain.  Bahkan perekonomian sebuah negara bukan saja ditentukan oleh negara yang bersangkutan tetapi sudah merupakan dampak dari perekonomian dunia.  Organisasi yang akan mampu bertahan adalah mereka yang mempunyai sumber daya namusia yang dapat menyesuaikan dengan tuntutan zaman yang semakin kecil dan transparan ini.  Mereka adalah urat nadi keberlangsungan hidup organisasi.   
            Tantangan lain abad ini adalah tumbuhnya kesadaran konsumen agar apa yang dibeli merupakan produk dari sebuah proses yang aman bagi lingkungan hidup yang menurut mereka semakin tidak nyaman.  Hanya perusahaan atau organisasi yang peduli terhadap lingkungan sajalah yang akan tetap bertahan.  Lagi-lagi, diperlukan sumber daya manusia yang adaptable dengan lingkungan yang harus dijaga untuk diwariskan kepada generasi penerus dalam keadaan baik dan aman.         
            Di era yang serba sulit ini setiap organisasi harus mengatur strategi tertentu untuk dapat memenangi persaingan atau bahkan untuk bertahan hidup sekalipun.  Strategi organisasi yang kompeten hanya akan dihasilkan oleh sumber daya manusia yang mempunyai dedikasi tinggi.
            Anekdot lama yang mengingatkan, “Garbage In – Garbage Out”.  Oleh karena itu untuk menghasilkan sumber daya manusia yang handal diperlukan perencanaan sumber daya manusia yang baik.  Disinilah arti penting perencanaan sumber daya manusia, karena hanya dengan perencanaan sumber daya manusia yang baik sajalah akan menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas yang bukan hanya mampu menghasilkan strategi organisasi yang visioner tetapi juga bisa menggapai visi yang diharapkan. 
            Perencanaan sumber daya manusia bukan hanya sekedar mencari input yang baik untuk menghasilkan output yang excellent tetapi juga merencanakan proses secara keseluruhan.  Jadi bukan hanya rencana rekrutmen pegawai tetapi juga perlakuan-perlakuan yang akan dialami oleh yang bersangkutan terlibat dalam organisasi.
            Pemanfaatan setiap input organisasi khususnya sumber daya manusia hanya akan dapat dicapai melalui perhatian yang penuh kesadaran dan dalam waktu yang lama.  Oleh karena itu, sekali lagi diperlukan perencanaan sumber daya manusia yang baik sehingga input yang baik dapat mengembangkan diri secara maksimal dalam organisasi.

Tujuan Perencanaan Sumber Daya Manusia
            Sebuah perencanaan dibuat untuk membantu dalam pencapaian tujuan organisasi.  Perencanaan dapat mengurangi resiko kegagalan dan ketidakpastian hasil dari suatu tindakan organisasi.        
            Demikian halnya perencanaan sumber daya manusia bertujuan agar organisasi bukan hanya mendapatkan sumber daya manusia sesuai harapan tetapi juga organisasi memberikan sesuatu yang sesuai dengan harapan mereka.  Dengan kata lain, terjadi imbal balik yang saling menguntungkan.  Sebuah simbiosis mutualistik.
            Suatu organisasi yang tidak merencanakan sumber daya manusia akan mengakibatkan kebutuhan karyawannya tidak akan terpenuhi, dan apabila hal itu terjadi maka tujuan organisasi secara keseluruhan tidak akan tercapai secara efektif.
           
Manfaat Perencanaan Sumber Daya Manusia
            Perencanaan sumber daya manusia bukanlah segala-galanyanya, namun tanpa perencanaan sumber daya manusia segala-galanya bukan apa-apa!  Mungkin itulah kalimat yang tepat tentang manfaat perencanaan sumber daya manusia.  Dikatakan demikian karena, sebagai salah satu unsur organisasi maka perencanaan tidak bisa berdiri sendiri tetapi harus ada keseimbangan dengan unsur-unsur yang lain. 
            Manfaat dari perencanaan sumber daya manusia yang dilaksanakan dengan baik diantaranya adalah :
  1. Membantu manajemen puncak dalam menentukan visi dan mencapai tujuan perusahaan tersebut.
  2. Manajemen dapat memprediksi adanya ketidakseimbangan sumber daya manusia, baik dari kebutuhan sampai dengan pembiayaan.
  3. Mempermudah manajemen menerapkan konsep, “the man right on the right place”.
  4. Koordinasi antar pelaku dalam organisasi dapat dilaksanakan dengan lebih baik.
Elemen-elemen Perencanaan Sumber Daya Manusia
            Empat elemen pokok yang menjadi landasan penting dalam perencanaan sumber daya manusia, yaitu :
  1. Tujuan organisasi merupakan landasan pokok mengapa suatu organissi didirikan, kemana organisasi berjalan, dan apa yang hendak dicapai.
  2. Perencanaan organisasi adalah cara yang direncanakan untuk mencapai tujuan organisasi.
  3. Audit sumber daya manusia, pelaku organisasi selalu mengkoreksi diri menjadi kata kunci yang akan menentukan keberhasilan mencapai tujuan perusahaan.
  4. Peramalan sumber daya manusia dilaksanakan untuk mengidentifikasi kebutuhan sumber daya manusia di masa yang akan datang sesuai dengan perkembangan zaman.
            Sebuah nasehat dari pakar manajemen kelas dunia, Peter F. Drucker untuk poin terakhir, “Kita tidak dapat meramalkan tetapi kita dapat menciptakan !”
Tahapan Perencanaan Sumber Daya Manusia
            Untuk menghasilkan perencanaan sumberdaya manusia yang baik maka dilakukan beberapa tahap kegiatan.  Diawali dengan memperhatikan strategi dan tujuan organisai, kemudian menganalisis kebutuhan sumber daya manusia dan sumber serta cara memenuhinya.
            Setelah dilaksanakan analisis terhadap ketidakseimbangan antara kebutuhan dan ketersediaan, baik jumlah maupun kualitas dan keahlian personil yang dibutuhkan.  Alternatif jangka pendek maupun jangka panjang perlu dibuat sebagai solusi untuk pengambilan keputusan yang tepat.
            Perencanaan sumber daya manusia menjadi pedoman masa depan guna menentukan dimana tenaga kerja diperoleh, kapan dibutuhkan, serta pelatihan dan pengembangan jenis apa yang harus dimiliki karyawan.
Hambatan Perencanaan Sumber Daya Manusia
            Banyak hal yang dapat menjadi penghambat dihasilkan dan dijalankannya perencanaan sumber daya manusia yang baik.  Namun faktor utamanya adalah koordinasi.  Hal ini tidak lain karena perencanaan sumber daya manusia bukan hanya tanggungjawab satu departemen saja tetapi merupakan tanggungjawab bersam keseluruhan pelaku organisasi. 
            Orang pintar mengingatkan, “Koordinasi merupakan kata yang sangat mudah diucapkan, tetapi sangat sulit untuk dilaksanakan!”
            Dengan demikan perencanaan sumber daya manusia bukanlah sebuah pekerjaan yang mudah, karena untuk diperlukan kerja tim yang solid.  Koordinasi yang kuat diantara departemen dalam organisasi menjadi kata kunci.  Koordinasi yang jelek merupakan faktor penghambat yang sangat sering terjadi
            Bila keharmonisan internal ini sudah tercipta maka akan lebih mudah menghasilkan dan menjalankan perencanaan sumberdaya manusia dalam rangka mencapai tujuan organisasi.
           

BAB IV
P E N U T U P

4.1.    Kesimpulan
            Sumber daya manusia merupakan faktor utama yang akan menentukan keberhasilan organisasi dalam mencapai tujuannya.  Perencanaan sumber daya manusia adalah pedoman untuk pelaksanaannya.
            Perencanaan sumber daya manusia bukanlah segala-galanya, namun tanpa perencanaan sumber daya manusia segala-galanya bukan apa-apa.
            Perencanaan sumber daya manusia yang baik hanya dapat dihasilkan dan dijalankan jika setiap unsur dalam organisasi saling berkoordinasi.

4.2.    Saran
            Perencanaan sumber daya manusia hendaknya tersusun dan dimengerti oleh setiap individu dalam organisasi serta menjadi pedoman wajib dalam melaksanakan organisasi.


DAFTAR PUSTAKA

Charlie, L.  2004.  Resep Kaya Ala Tionghoa :  Kiat Jitu Sukses Secara Finansial.  Nexx Media Inc.  Bandung.

Charlie, L.  2006.  Resep Kaya Ala Tionghoa 2 :  Financial Strategy.  Tri Exs Media Inc.  Bandung.

Godin, S.  2007.  Purple Cow (Terjemahan Christiany Lo).  PT Bhuana Ilmu Populer.  Jakarta.

Hindle, T dan M. Thomas.  1996.  Pocket Marketing.  (Terjemahan :                       Roosmin, D. Q).  PT Elex Mediakomputindo.  Jakarta.

Ho, A.  2008.  The New Inspiration.  KISS Publishing.  Jakarta.

Kasali, R.  2007.  Re-Code :  Your Change DNA.  Gramedia Pustaka Utama.  Jakarta.

Leman.  2007.  The Best of Chinese Saying.  Gramedia Pustaka Utama.  Jakarta.

Leman.  2007.  50 Chinese Wisdoms.  Gramedia Pustaka Utama.  Jakarta.

Leman.  2007.  The Best of Chinese Life Philosophies.  Gramedia Pustaka Utama.  Jakarta.

Leman.  2007.  The Best of May Life.  Gramedia Pustaka Utama.  Jak

Tidak ada komentar:

Posting Komentar