|
|
|
|
C H A N G E O R D I E
!
(Analisa Kualitatif Pabrik Siroop tjap Buah Tjampolay)
Tugas
2
Mata Kuliah Manajemen Operasional
Dosen
: Dr. MOCH. NOER ALAM, M. Si
Oleh :
D
I N O
T O
NIM : 12008019
PROGRAM PASCA SARJANA
KONSENTRASI MANAJEMEN SUMBERDAYA MANUSIA
SEKOLAH TINGGI EKONOMI “CIREBON”
CIREBON
2008
|
|
|
|
|
“Kehilangan
milik tak begitu penting,
kehilangan
kehormatan adalah celaka,
tapi
yang lebih celaka lagi ialah kehilangan keberanian.”
(Goethe)
KATA PENGANTAR
Tak terhingga puji dan syukur
kehadirat Allah subhana wa ta’ala penulis panjatkan, karena hanya berkat rahmat
dan karunia-Nya sajalah penulis akhirnya dapat menyelesaikan tulisan ini tepat
pada waktunya.
“Change
or Die !” Judul yang kami pilih
untuk memenuhi salah satu tugas akhir semester Mata Kuliah Manajemen Operasi
dibawah bimbingan Bapak Dr. Moch. Noer Alam, M. Si. Oleh karena itu penulis pun tidak lupa
menyampaikan terimakasih yang tak terhingga kepada beliau.
Atas segala kehangatan suasana ruang
kuliah kita, penulis sampaikan ucapan terimaksih kepada rekan-rekan Angkatan
Pertama dan para pengelola Program Pasca Sarjana STIE Cirebon.
Peluk cium tentu hanya untuk isteri
tercinta dan anak-anak yang selalu mengerti akan adanya kesibukan baru yang
banyak menyita waktu, tenaga, pikiran dan tentu saja biaya.
Indramayu,
16 Mei 2008
Penulis
DAFTAR ISI
|
||||||||||||||||||||
|
|
|
||||||||||||||||||
|
|
Halaman
|
||||||||||||||||||
KATA PENGANTAR
|
......................................................................
|
|
||||||||||||||||||
|
|
|
|
|||||||||||||||||
DAFTAR ISI
|
......................................................................................
|
|
||||||||||||||||||
|
|
|
|
|||||||||||||||||
DAFTAR TABEL
|
...............................................................................
|
|
||||||||||||||||||
|
|
|
|
|||||||||||||||||
DAFTAR LAMPIRAN
|
....................................................................
|
|
||||||||||||||||||
|
|
|
|
|||||||||||||||||
BAB I
|
PENDAHULUAN
|
........................................................
|
|
|||||||||||||||||
|
1.1.
|
Latar Belakang
|
........................................................
|
|
||||||||||||||||
|
1.2.
|
Masalah
|
....................................................................
|
|
||||||||||||||||
|
1.3.
|
Tujuan Penulisan
|
.....................................................
|
|
||||||||||||||||
|
|
|
|
|
||||||||||||||||
BAB II
|
MATERI DAN METODE
|
...........................................
|
|
|||||||||||||||||
|
2.1.
|
Materi
|
....................................................................
|
|
||||||||||||||||
|
2.1.1.
|
Sekilas Pabrik Sirup Tjampolay
|
.............................
|
|
||||||||||||||||
|
2.1.2.
|
Hidup Segan Mati Tak Mau
|
...................................
|
|
||||||||||||||||
|
2.2.
|
Metode
|
....................................................................
|
|
||||||||||||||||
|
2.2.1.
|
Teori Patok Duga (Benchmarking)
|
...........................
|
|
||||||||||||||||
|
2.2.2.
|
Teori Perbaikan Berkesinambungan (Kaizen)
|
........
|
|
||||||||||||||||
|
2.2.3.
|
Teori Pemanufakturan Just-In-Time
(JIT)
|
..............
|
|
||||||||||||||||
|
|
|
|
|||||||||||||||||
BAB III
|
PEMBAHASAN
|
|
|
|||||||||||||||||
|
3.1.
|
Analisis Berdasarkan Teori
Patok Duga (Benchmarking) ...........................................................
|
|
|||||||||||||||||
|
3.2.
|
Analisis Berdasarkan Teori
Perbaikan Berkesinambungan
......................................................
|
|
|||||||||||||||||
|
3.3.
|
Analisis Berdasarkan Teori Pemanufakturan Just-In-Time (JIT) ....................................................................
|
|
|||||||||||||||||
|
|
|
|
|||||||||||||||||
BAB IV
|
PENUTUP
|
.........................................................................
|
|
|||||||||||||||||
|
4.1.
|
Kesimpulan
|
...............................................................
|
|
||||||||||||||||
|
4.2.
|
Saran
|
......................................................................
|
|
||||||||||||||||
|
|
|
|
|||||||||||||||||
DAFTAR PUSTAKA
|
.......................................................................
|
|
||||||||||||||||||
|
|
|
|
|||||||||||||||||
LAMPIRAN
|
...........................................................................................
|
|
||||||||||||||||||
|
|
|
|
|
||||||||||||||||
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Siroop
tjap Buah Tjampolay ! Generasi yang
lahir di setelah Orde Baru tentu akan sulit membacanya dengan mudah. Tapi itulah merek dagang salah satu produk
minuman pemanis yang sudah lama berdiri di Kota Cirebon. Namanya sempat mengharumkan Kota Udang
sebelum akhirnya perlahan-lahan terkikis oleh serbuan produk baru yang
menawarkan lebih banyak pilihan.
Sirup
yang mulai diproduksi jauh-jauh hari sebelum Indonesia merdeka ini sekarang
hanya bisa menjadi tuan rumah yang dilupakan.
Akibat banyaknya serbuan produk sejenis, siroop tjap Buah Tjampolay
sudah tidak lagi mampu jadi tuan rumah di kota sendiri sekalipun.
1.2. Masalah
Sudah
dapat diduga, permasalahan utama keterlambatan atau lebih tepatnya keterpurukan
usaha pembuatan sirup ini menghadapi persaingan yang makin mengglobal adalah
ketidakmampuan pengusaha mengimbangi kemajuan zaman. Oleh karena itu, sementara produsen yang baru
muncul sudah memanfaatkan teknologi yang lebih seimbang dengan zaman dan berubah
menjadi industri yang mengglobal maka Siroop tjap Buah Tjampolay masih tetap
diproduksi oleh kelas industri rumahtangga.
“Tiada
yang abadi kecuali perubahan itu sendiri !”
Demikian halnya nasib Siroop tjap Buah Tjampolay juga akan berubah. Perlahan tapi pasti Siroop tjap Buah
Tjampolay akan punah dari pasaran kecuali mau berubah menuruti perkembangan
zaman yang selalu aktif berubah.
Dengan
kata lain, tidak ada pilihan bagi produsen Siroop tjap Buah Tjampolay, berubah
atau mati. Change or die !
1.3. Tujuan Penulisan
Tulisan
ini dimaksudkan untuk mengupas sedikit permasalahan yang ada produsen Siroop
tjap Buah Tjampolay dan mencoba memberikan alternatif pemecahan masalahnya melalui
pendekatan 3 (tiga) teori, yaitu :
- Benchmarking (Patok Duga)
- Kaizen (Perubahan Berkesinambungan)
- Pemanufakturan Just-In-Time (JIT)
BAB II
MATERI DAN METODE
2.1. Materi
Untuk
mengkaji lebih lanjut maka dipaparkan sedikit tentang profil produsen Siroop
tjap Buah Tjampolay. Sekilas
perkembangannya saat ini dalam menghadapi serbuan produk baru yang makin
menenggelamkan nama besar produk yang sempat berjaya di awal berdirinya Bangsa
Indonesia ini.
2.1.1. Sekilas Pabrik Sirup Tjampolay
Pabrik
Siroop tjap Buah Tjampolay (dibaca sirup cap campolay) merupakan salah satu
industri rumah tangga yang sudah berumur tua.
Didirikan sembilan tahun sebelum Indonesia merdeka, tepatnya tanggal 11
Juli 1936 oleh seorang keturunan Tionghoa di Kota Cirebon.
Sebagaimana
umumnya bisnis yang dimiliki para WNI keturunan, maka usaha inipun diwariskan
secara turun temurun. Hal pokok yang
diwariskan adalah formula rahasia yang hanya boleh diketahui oleh “pemilik”.
Dengan
tingkat penjagaan kerahasiaan yang sangat ketat maka tidak mengherankan apabila
rasa Siroop tjap Buah Tjampolay tidak berubah dari waktu ke waktu dan yang
paling utama adalah belum ada produk sejenis yang mempunyai rasa yang sama
dengan sirup yang satu ini.
Namun
demikian, sifat ketertutupan ini pulalah yang menyebabkan daya kreatifitas
tidak mudah berkembang. Hampir tidak ada
inovesi baru yang diterapkan dari mulai berdiri sampai sekarang. Siroop tjap Buah Tjampolay tetap jalan di
tempat dalam keabadian.
Beberapa
hal penting yang masih tetap dipertahankan keberadaannya oleh produsen Siroop
tjap Buah Tjampolay antara lain adalah :
1.
Varisasi rasa
Sudah menjadi rahasia umum bahwa
sirup cap buah Tjampolay adalah identik dengan rasa manis legit yang
menggetarkan lidah berkolaborasi dengan keharuman pisang. Itulah produk unggulan hasil industri rumah
tangga tersebut, yang dijual dengan label “rasa pisang susu”.
Selain rasa pisang susu yang menjadi
favorit, adala beberapa variasi rasa yang lain yaitu : “rasa gedong gincu”,
“rasa jeruk nipis”, “rasa melon” dan “rasa cokelat”.
Sekalipun sudah beraneka ragam rasa
yang dihasilkan namun hal ini tidak lagi seimbang dengan munculnya berbagai
variasi rasa dari berbagai jenis merek minuman sejenis yang saat ini membanjiri
pasaran.
Ironisnya, pabrik minuman tersebut
banyak yang masih baru berdiri. Namun
karena ada berbagai varisi rasa maka segera diserbu konsumen yang umumnya
menyukai hal-hal yang baru.
2.
Kemasan
Sebuah botol bulat jangkung, dengan
panjang leher dan badan hampir seimbang, berkapasitas 700 ml. Tanpa ada label yang menempel pun sudah dapat
ditebak kalau botol itu adalah eks Siroop tjap Buah Tjampolay.
Hal ini menunjukkan bahwa sirup yang
satu ini sudah sangat melekat di hati masyarakat. Namun jangan segera ambil kesimpulan, karena
orang yang dapat menebak botol itu belum tentu pernah menikmati manisnya Siroop
tjap Buah Tjampolay .
Jadi keterkenalan ini tidak lain
akibat adanya keterikatan antara botol yang digunakan dengan produk di
dalamnya, sama sekali bukan ikatan antara sirup dengan konsumen. Tidak heran, karena sejak awal berdiri tujuh
dekade yang lalu jenis botol ini sudah dipakai.
Bila dibandingkan dengan produsen
minuman yang saat ini menyerbu pasaran, maka kemasan dalam botol yang tidak
pernah berubah ini seperti barang antik.
Tidak ada kreatvitas untuk mengubah kemasan, memperkecil volume misalnya
mengingat daya beli masyarakat yang bervariasi atau mengubah cairan menjadi
kristal yang dapat dikemas dalam sachet yang dapat dengan mudah diakses oleh
anak-anak kecil.
3.
Labeling
“Jangan melihat buku dari
sampulnya!” Itulah kata pepetah. Mungkin itulah yang menyebabkan sirup cap
Tjampolay tidak bergiming memperindah label yang menempel di botol kemasan yang
sudah sangat kuno itu.
Didominasi oleh warna merah, persis
seperti hasil fotocopy-an atau paling banter dicetak dengan mesin cetak zaman
kolonial. Beberapa kata sengaja atau
tidak dicetak menggunakan ejaan lama, mungkin untuk memberi kesan ke-kuno-an
produk yang ada di dalamnya.
Informasi produk seperti tanggal
kadaluawarsa juga ditampilkan. Juga
keterangan bahwa produk telah diuji di laboratorium yang dibuktikan dengan
nomor pendaftaran sekalipun tidak dilengkapi dengan kandungan zat makanan hasil
uji laboratorium itu.
Tapi satu hal yang sangat salah
adalah informasi bahan yang digunakan.
Pada label tertera “Komposisi Sirop cap buah Tjampolay, Pewarna : Food
colour, dijamin tidak memakai bahan campuran/bahan kimia, 100% asli gula.”
Informasi di atas sulit dimengerti
kebenarannya, kalau 100 prosen asli gula maka bahan lain yang digunakan adalah
sangat kecil prosentasenya, termasuk food colour yang digunakan. Bagaimana dengan variasi rasa yang
digunakan?
Adalah tidak mungkin membuat rasa
gedong gincu misalnya dengan bahan alami (buah mangga gedong gincu) dalam
jumlah yang sangat sedikit tetapi memberikan aroma khas yang sangat
menyengat. Demikian juga rasa pisang
susu, melon, jeruk nipis dan lainnya.
Pasti yang digunakan adalah aroma
rasa bahan kimiawi yang dipungkiri oleh isi label bahwa “dijamin tidak
menggunakan bahan campuran/bahan kimia.”
Apalagi
pengalaman beberapa konsumen menunjukkan bahwa kalau penderita penyakit
paru-paru meminum Siroop tjap Buah Tjampolay (apapun rasanya, termasuk rasa
jeruk nipis) maka batuknya akan menjadi-jadi.
Suatu bukti nyata bahwa yang digunakan bukanlah bahan alami, termasuk
rasa jeruk nipis yang seharusnya (kalau memang asli jeruk nipis) merupakan obat
batuk tradisional.
4.
Pabrikasi
Sebuah konsekuensi logis dari
industri rumahan tradisional adalah bahwa pengelolaan maupun produksi pada
umumnya masih mengikuti warisan leluhur.
Demikian halnya dengan pabrik Siroop tjap Buah Tjampolay.
Di tengah munculnya kesadaran
masyarakat akan hidup sehat maka hasil kegiatan tradisional yang beredar di
pasaran ini menjadi bahan pertanyaan tersendiri. Sudahkah aspek higienis diperhatikan dalam
proses produksi?
Dengan kondisi lingkungan kota yang
makin tercemar seperti sekarang ini maka proses yang dilaksanakan dalam
industri rumahtangga untuk menghasilkan makanan atau minuman jenis apapun
menjadi diragukan kehigienannnya.
Upaya
mempertahankan keempat faktor di atas secara turun temurun tidak terlepas dari
manajemen tradisional yang diterapkan.
2.1.2. Hidup Segan Mati Tak Mau
Nilai-nilai
tradisional tidak selalu berarti buruk.
Namun untuk sebuah perusahaan keluarga dengan produk yang harus bersaing
dengan berbagai produk hasil dari pabrik yang dikelola dengan manajemen modern,
maka penyesuaian dengan tuntutan zaman menjadi suatu keharusan.
Ketidaktanggapan
manajemen keluarga menghadapi tantangan zaman terlihat dari produksi yang tidak
pernah bergeser dari tahun ke tahun.
Paling banter stagnan, kalau tidak dibilang mengalami kemunduran dalam
hal kuantitas.
Seperti
halnya tahun-tahun sebelumnya, permintaan banyak pada saat bulan puasa dan juga
sedikit tambahan menjelang natal dan tahun baru. Hal ini menunjukkan bahwa konsumen Siroop
tjap Buah Tjampolay dari tahun ke tahun tidak menenunjukkan perubahan yang
berarti. Hanya generasi tertentu yang
memang sudah fanatik dengan produk lama yang sudah dikenalnya tersebut.
Kaum
muslimin adalah konsumen tetap. Terutama
selama satu bulan puasa yang disunahkan meminum manis-manis pada saat berbuka
puasa ataupun menjadi minuman kebanggaan saat menjamu tamu di hari
lebaran. Selain itu kaum Nasrani pun
sangat bangga memjadikan Siroop tjap Buah Tjampolay sebagai isi parcel.
Fanatisme
adalah suatu faktor yang sangat menjadi alasan konsumen tetap membeli Siroop
tjap Buah Tjampolay. Sebab dari segi
pilihan rasa maka produk lain lebih memberikan alternatif. Kemasan dan label pun sudah sangat usang dan
terkesan “memalukan” untuk sebuah hadiah.
Sementara
itu, saat ini barbagai produk sirup membanjiri pasaran. Ironisnya, mereka bukan hanya produk dari
industri besar tetapi juga keluaran industri rumahtangga.
Adalah
suatu ketidakbenaran apabila membandingkan belimbing dengan durian ! Demikian juga dalam mempersandingkan Siroop
tjap Buah Tjampolay dengan Sirup ABC tentu sangat tidak seimbang. Namun demikian, tidak ada salah nya apabila
produsen Sirup ABC menjadi pemacu semangat bagi produsen Siroop tjap Buah
Tjampolay untuk berbenah diri.
Oleh
karena, supaya seimbang itu mari kita tengok produk lokal yang baru seumur
jagung tetapi sudah sangat mengglobal sebagai wacana perbandingan.
Di
pasar tradisional sekalipun, saat ini sudah banyak sekali produk sirup hasil
rumahtangga dengan berbagai merek, variasi rasa dan juga harga yang makin bisa
menjangkau seluruh kalangan. Namun tidak
semua produsen bisa jadi bahan pertimbangan untuk dijadikan bahan belajar.
Salah
satu industri rumahan yang kemungkinan sangat relevan untuk dijadikan patu pijakan
semangat maju bagi produsen Siroop tjap Buah Tjampolay adalah industri
rumahtangga yang saat ini menghasilkan Sirup Markisa.
Bisa
dibayangkan, di sebuah tempat yang sangat jauh dari pusat ibukota, sebuah
rumahtangga mengolah buah khas daerahnya menjadi produk jadi yang bisa
dimikmati seluruh penduduk negeri.
Brastagi, sebuah kota kecil yang terletak hampir di ujung Pulau Sumatera
merupakan basis buah markisa yang akhirnya secara sederhana diolah menjadi
minuman yang menyegarkan. Dalam waktu
singkat, produk lokal itu sudah mengglobal.
Tentu
bukan perkara mudah menjadikan produk lokal ini bisa dinikmati publik secara
meluas. Diperlukan sumberdaya manusia
yang bervisi ke depan, bukan lagi orientasi keuntungan finansial bagi
segelintir orang pemilik. Teknologi
fabrikasi sampai informasi yang digunakan pun menyesuaikan dengan tuntutan
zaman.
Jadi
kalau Siroop tjap Buah Tjampolay memang masih ingin bertahan hidup di era
persaingan usaha yang sangat ketat ini maka berbagai perubahan harus
dilakukan. Bukan hanya perangkat
kerasnya tetapi juga perangkat lunak yang menjalankannya.
Kunci
utama dari semua perubahan tersebut adalah tekad pemilik untuk menjadikan
Siroop tjap Buah Tjampolay bukan lagi hasil racikan persahaan rumahan tetapi
menjadi bagian dari hasil fabrikasi modern yang mampu menghasilkan produk
sesuai dengan tuntutan konsumen.
Tanpa
adanya kemauan kuat untuk berubah maka Siroop tjap Buah Tjampolay hanya akan diproduksi
tanpa tujuan yang jelas. Sekedar
menjalankan usaha keluarga yang sudah turun-temurun.
Akhirnya,
pada suatu saat akan menjadi produk yang segera dilupakan konsumen seiring
berkurangnya generasi yang mempunyai fanatisme mengkonsumsi Siroop tjap Buah
Tjampolay.
2.2.
Metode
Dari
dua ulasan di atas dilakukan analisa teoritis berdasarkan kepada 3 (tiga)
pendekatan, yaitu :
2.2.1. Teori Patok Duga (Benchmarking)
Patok Duga adalah
proses pengukuran yang kontinyu menyangkut produk, jasa dan praktek-praktek
terhadap kompetitor terbaik.
2.2.2. Teori Perbaikan Berkesinambungan (Kaizen)
Kaizen merupakan
salah satu unsur paling fundamental dari Total
Quality Management (TQM). Intinya
adalah melaksanakan perbaikan yang berkesinambungan untuk mengubah dan membuat
sesuatu menjadi lebih baik.
2.2.3. Teori Pemanufakturan Just-In-Time (JIT)
Berdasarkan teori ini
maka sebuah perusahaan pada prinsipnya hanya akan melaksanakan proses produksi
apabila ada permintaan (pull system).
BAB III
P E M B A H A S A N
Saat
ini sudah hampir tiga-perempat abad Siroop tjap Buah Tjampolay menjadi bagian
dari konsumsi masyarakat, khususnya di Cirebon dan sekitarnya. Perkembangan yang stagnan atau kalau tidak
semakin menurun ini sungguh ironis dengan umur yang sudah sangat uzur.
Hal
ini tidak terlepas dari peran para kompetitor yang sangat cerdas dalam menyiasati pasar, sehingga produk yang
ditebar di pasaran dengan cepat menjadi akrab di hati konsumen. Hal ini berbanding terbalik dengan produsen
Siroop tjap Buah Tjampolay yang masih mempertahankan tradisi turun temurun. Bukan hanya dalam proses produksi tetapi juga
dalam hal memburu konsumen.
Proses
produksi masih saja sekelas industri rumahan yang makin dipertanyakan soal
ke-higienannya. Kemasan dan label sudah
sangat usang, tanpa pernah tersentuh kreativitas seperti tuntutan konsumen
umumnya. Pemasaran tetap mengandalkan
pelanggan fanatik yang dari tahun ke tahun makin berkurang.
Berikut
penulis mencoba mengkaji secara teoritis permasalahan yang terjadi dan upaya
pemecahannya berdasarkan 3 (tiga) landasan :
Analisis
Berdasarkan Teori Patok Duga (Benchmarking)
Tidak
dapat dipungkiri bahwa penyebab utama Siroop tjap Buah Tjampolay tetap jalan di
tempat adalah manajemen yang diterapkan masih tradisional. Manajemen yang secara turun temurun
ditularkan ke generasi penerusnya. Tentu
saja dalam kalangan terbatas, komunitas kecil bernama keluarga. Lebih kecil lagi keluarga kecil yang layak
mewarisi formula rahasia!
Kerahasiaan
menjaga formula merupakan salah satu ciri khas bisnis para Taipan
keturunan. Kerahasiaan itulah yang
menjadi kunci rahasia mereka mampu hidup lebih ditengah masyarakat pribumi yang
secara logika harus lebih kaya daripada para pendatang.
Oleh
sebab itu, tidak mengherankan kalau kerahasiaan yang menjadi kunci sukses ini
menjadi prinsip menjalankan usaha yang diturunken dari generasi ke generasi
selanjutnya. Menjaga rahasia adalah
suatu kewajiban tetapi bukan berarti harus tertutup terhadap kemajuan.
Belajar
dari kemajuan kompetitor bukanlah hal yang buruk dan selalu dengan
spionase. Dengan memanfaatkan kemajuan
teknologi informasi maka menggali kemajuan yang dicapai perusahaan lain
tidaklah sulit. Banyak perusahaan sukses
membeberkan kunci keberhasilannya melalui berbagai media. Bagi mereka boleh jadi bahan promosi tetapi bagi
peminat belajar merupakan bahan ajar yang tak ternilai.
Tidak
semua perusahaan yang berhasil dapat menjadi contoh yang patut ditiru. Ibarat pepatah, “Jangan bandingkan jeruk
dengan durian !” Oleh karena itu
diperlukan kehati-hatian dan mencari bahan ajar. Apalagi bila ada kecenderungan meniru identik
dengan menjiplak.
Untuk
kasus Siroop tjap Buah Tjampolay, ada beberapa kisah sukses yang bisa dijadikan
bahan belajar. “Jeniper” yang merupakan
hasil olahan industri rumahan di Kuningan merupakan salah satu alternatif. Pengolah minuman berbahan dasar jeruk nipis
yang baru seumur jagung ini sudah mampu menyebarkan hasil produknya cukup
luas. Di Kota Sukabumi saja “Jeniper”
dijadikan salah satu kebanggaan oleh-oleh mendampingi kue moci.
Produk
sejenis lainnya adalah sirup markisa.
Produk sejenis juga ada yang dihasilkan di Kota Cirebon, yaitu Sirup cap
Buah Cempedak. Bukan tidak mungkin kalau
perusahaan rumahtangga yang disebut terakhir adalah manifestasi dari perpecahan
di tubuh Siroop tjap Buah Tjampolay mengingat kemasan, label dan berbagai ciri
lainnya sangat mirip. Karena kebetulan
nasibnya tidak jauh berbeda dengan Siroop tjap Buah Tjampolay, maka bukanlah
tempat yang tepat untuk menjadi bahan pelajaran.
Oleh
karena itu, tidak ada salahnya belajar dari Brastagi – Sumatera Utara. Industri rumahan yang mengolah markisa ini
pantas mendapat acungan jempol. Di
usianya yang masih relatif muda, sirup markisa cap Pohon Pinang bukan lagi
hanya menjadi oleh-oleh turis domestik dan mancanegara yang berkunjung ke Tanah
Batak, tetapi sudah bisa dinikmati orang Jakarta atau bahkan Cirebon tanpa
harus menginjakkan kaki di Pulau Andalas sekalipun.
Beberapa
hal yang patut untuk dipelajari dari perusahaan yang masih belia itu adalah :
1.
Fabrikasi
Dengan penyebaran yang sudah sangat
luas maka diperlukan produk yang jumlah dan kualitasnya terjamin. Oleh karena itu sudah pasti diperlukan pabrik
yang modern.
Beberapa pelajaran yang dapat
dipetik dalam hal fabrikasi untuk perbaikan produksi Siroop tjap Buah Tjampolay
adalah :
a.
Kapasitas produksi disesuaikan dengan rencana
perkembangan kemajuan.
b.
Kualitas hasil dan kehigienan proses produksi.
c.
Bagaimana penggantian tenaga dari pengolahan
tradisional ke tenaga berkeahlian khusus ini tidak menimbulkan gejolak.
d.
Prakiraan pembiayaan penggantian teknologi.
e.
Hal-hal lain yang berkaitan dengan fabrikasi.
2.
Kemasan dan Labeling
“Jangan membaca buku dari
sampulnya!” Kata sebuah pepatah. Namun penampilan merupakan faktor penting
yang menjadi daya tarik konsumen akan suatu produk sebelum mengetahui isinya.
Penampilan yang diwakili oleh label
dan juga kemasan merupakan dua hal yang akan bisa membicarakan kepada konsumen
tanpa mereka harus mencoba isinya satu per-satu.
Label yang memberikan informasi
lengkap bukan berarti harus penuh kata-kata dan peringatan tetapi dikemas
menarik dalam bentuk yang mudah dilihat dan dipahami. Gambar pisang segar berwarna coklat, di mata
konsumen akan lebih bermakna beraroma rasa pisang susu dari pada tulisan “RASA
PISANG SUSU” yang kemungkinan diartikan sebagai perpaduan antara rasa pisang
dengan aroma susu.
Kemasan yang selama ini 700
mililiter pun tidak harus dipertahankan.
Juga bahan yang dipergunakan akan lebih efisien dengan plastik. Tidak dapat dipungkiri kalaupun usianya lebih
dari setengah abad namun masih sangat sedikit yang pernah merasakan legitnya
Siroop tjap Buah Tjampolay. Dengan harga
Rp. 9.500/botol, maka sangatlah sayang kalu untuk sebuah percobaan uji rasa.
Kemasan 250 ml dan 500 ml dalam
botol plastik dapat menjadi pilihan.
Bahkan dengan sedikit berkreasi, adalah suatu alternatif yang sangat mungkin
apabila Siroop tjap Buah Tjampolay dikemas dalam botol yang siap minum. Hal ini tentu sangat memudahkan konsumen
dalam menyimpan dan mengkonsumsi, tidak perlu repot-repot menyeduh dan
menyediakan batu es, cukup disimpan di lemari pendinging dan langsung glek!
Pelajaran yang sangat penting yang
bisa diambil adalah, kalau yang produknya hanya satu rasa saja cukup banyak
variasi produknya, apalagi Siroop tjap Buah Tjampolay yang beraneka formula
rasa rahasianya!
Pengemasan dan pemberian label
adalah dua hal penting yang dapat diperoleh dalam mempersandingkan diri dengan
industri sirup markisa. Keduanya dapat
menjadi bahan yang sangat berharga bagi Siroop tjap Buah Tjampolay untuk menuju
pasar global.
3.
Manajemen
Manajemen merupakan faktor penting
yang sepantasnya diadopsi secara total.
Rahasia sukses mental pengusaha rumahan harus dimodifikasi sehingga
menghasilkan visi usaha modern.
Sifat memegang kukuh rahasia
turun-temurun harus diiringi dengan kemauan tidak berhenti belajar dan
keinginan berkreasi mencoba hal baru.
Orientasi menghasilkan keuntungan
sebanyak-banyaknya bagi majikan sudah saatnya diganti dengan kehendak melayani
kebutuhan pelanggan dengan menghasilkan produk dengan kualitas setinggi
mungkin.
Kemapanan yang diperoleh dari fanatisme
konsumen sudah saatnya diperoleh dengan kerja keras mendekati konsumen dengan
jumlah yang lebih banyak jangkauan lebih luas.
Beberapa pelajaran penting yang
dapat diambil dalam bidang manajemen adalah :
a.
Manajemen perusahaan secara umum untuk mencapai kemajuan
produksi.
b.
Manajemen sumberdaya manusia yang akan mengelola
perusahaan.
c.
Manajemen pemasaran, mulai dari tim marketing sampai
strategi yang dijalankan.
d.
Manajemen pergudangan yang mengatur distribusi produk
sehingga tidak terjadi penumpukan, penerapan sistem FIFO (Fisrt-In First-Out)
merupakan salah satu alternatif yang dapat dipilih.
e.
Manajemen produksi untuk menghasilkan produk dengan
kuantitas dan kualitas serta higienis dan kehalalan yang layak.
f.
Manajemen Riset dan Pengembangan (Research and Development)
mendorong terciptanya produk yang sesuai dengan kehendak konsumen.
g.
Aspek manajerial lain yang menjadi kunci suskes
industri rumahan sirup markisa menjadi perusahaan modern.
Ketiga
faktor yang diuraikan panjang-lebar di atas adalah suatu yang sangat mudah
dibandingkan dengan satu hal yang secara turun-temurun diwarisi, ketidakmauan
untuk berubah!
Oleh
karena itu, sebelum melaksanakan patok duga perlu dimatangkan kemauan yang
bulat untuk berubah dan segala akibatnya apabila tidak mengikuti perubahan. Tekad untuk harus berubah, “Change or Die !”
Beberapa
hal penting yang perlu diperhatikan dalam patok duga produsen Siroop tjap Buah
Tjampolay terhadap pabrik sirup markisa antara lain
a.
Pemilik dan manajemen yang ada harus mempunyai komitmen
yang tinggi terhadap perubahan.
b.
Dana tidak sedikit dibutuhkan untuk kegiatan patok duga
merupakan pengorbanan yang harus disediakan pemilik usaha dan manajemen.
c.
Sumberdaya Manusia yang terlibat dalam patok duga
haruslah orang pilihan yang berkualitas.
d.
Informasi yang akan di-patok duga-kan dipersiapkan
terlebih dahulu, sehingga baik Siroop tjap Buah Tjampolay maupun produsen sirup
markisa dapat mengambil manfaat secara maksimal.
e.
Pemilik harus terlibat langsung dalam segala hal yang
berkaitan dengan patok duga yang dilaksanakan.
Analisis
Berdasarkan Teori Perbaikan Berkesinambungan (Kaizen)
Banyak
pengusaha keturunan Cina menerima begitu saja prinsip-prinsip dasar
kesuksesannya. Segala bentuk kreativitas
yang dapat mencemari rahasia warisan menjadi haram hukumnya.
Disatu
sisi, majikan tetap stagnan dengan formula rahasia yang diperoleh dari
leluhurnya. Disisi lain, buruh yang
kreatif memanfaatkan ilmu dasar yang diperolehnya untuk berkreasi. Beberapa pekerja kreatif mengembangkan diri,
sehingga ketika saatnya tepat maka diapun membuka usaha sendiri. Dengan sedikit kreativitas maka sekalipun
formula rahasia tidak dapat dibongkar tetapi produk yang mirip atau bahkan
lebih baik bisa dihasilkan.
Untuk
kasus ini bisa diambil contoh para pembuat kerupuk udang di Kawasan Industri
Kerupuk Kenanga – Indramayu. Semula
beberapa diantaranya adalah para pekerja di pembuatan kerupuk udang milik
keturunan Tionghoa. Dengan mempunyai
dasar pengetahuan tentang bahan dan cara pengolahan mereka berkreasi. Tidak adanya pengetahuan tentang formula
rahasia bukanlah suatu kendala tetapi menjadi pemicu untuk selalu coba dan
mencoba.
Hasilnya
luar biasa, saat ini mereka adalah pemilik industri kerupuk yang beraneka rasa
mulai dari udang, ikan dan bahkan kulit ikan yang selama mereka bekerja pada
majikan merupakan limbah yang harus dienyahkan.
Bila dipersandingkan, maka eks majikan omzetnya tidak jauh berbeda
dengan para leluhurnya sementara omzet eks buruh bukan hanya jadi trade mark
krupuk lokal tetapi juga sampai bisa mengisi kekeurangan produksi sentra krupuk
Sidoarjo – Jawa Timur.
Gambaran
sederhana di atas kiranya dapat menjadi pemicu agar produsen Siroop tjap Buah
Tjampolay sadar, kalau kelas buruh saja bisa bangkit sebagai pengusaha hebat,
tentu majikan jauh lebih hebat lagi !
Upaya
perubahan secara berkesinambungan ini dimulai dari tekad untuk maju dari pihak
keluarga pemilik usaha. Melakukan
rekruitment sumberdaya handal merupakan faktor utama. Untuk kegiatan ini tentu diperlukan modal yang
tidak sedikit tetapi jauh lebih murah dibandingkan dengan kerelaan keluarga
untuk sedikit melepas kendali total yang biasa dipegangnya.
Dengan
kepercayaan penuh kepada sumberdaya manusia terpilih maka produksi dan
distribusi Siroop tjap Buah Tjampolay diharapkan dapat bersaing di pasar
global. Tim ini bukanlah harus mereka
yang direkrut sebagai karyawan tetapi dapat memanfaatkan jasa konsultan.
Seperti
diketahui tanggal berdiri perusahaan merupakan salah satu keunggulan yang
bernilai jual tinggi. Tugas dari
sumberdaya manusia pilihan itu antara lain adalah :
a.
Mempelajari sejarah, sistem produksi dan situasi intern
industri rumahtangga yang menghasilkan Siroop tjap Buah Tjampolay.
b.
Melaksanakan survey awal tentang distribusi Siroop tjap
Buah Tjampolay mulai dari gudang sampai ke tingkat konsumen.
c.
Melakukan survey kepuasan konsumen ditinjau dari
tingkatan umur, pekerjaan, penghasilan atau bahkan unsur etnis.
d.
Melaksanakan survey kebutuhan konsumen untuk mengetahui
jenis, variasi rasa dan kemasan produk sampai label yang diinginkan konsumen.
e.
Merancang visi dan misi perusahaan dan step by step
strategi menjalankannya untuk mencapai tujuan.
f.
Merancang organisasi dan kebutuhan staf untuk
menjalankannya.
g.
Merancang fabrikasi yang tepat sesuai dengan tahapan
kemajuan usaha dengan mempertimbangkan permodalan yang tersedia.
h.
Merancang alternatif penambahan modal yang kompetitif
untuk kemajuan usaha.
i.
Membentuk tim Research and Development (R & D) yang
atas kehendak pemilik usaha merintis jalannya industri rumahtangga Siroop tjap
Buah Tjampolay menuju industri modern.
Perlu
diperhatikan bahwa konsep perbaikan yang dihasilkan merupakan langkah awal
untuk perbaikan-perbaikan berikutnya.
Sebuah perbaikan yang tidak pernah berhenti.
Strategi
standar yang dapat dilakukan dalam perbaikan berkesinambungan produsen Siroop
tjap Buah Tjampolay antara lain :
a.
Menggambarkan proses yang ada
Setiap orang yang terlibat dalam
usaha perbaikan proses produksi Siroop tjap Buah Tjampolay harus memiliki
pemahaman yang mendalam mengenai proses internal.
Langkah-langkah untuk penyatuan
pemahaman ini antara lain :
i)
Membentuk batasan proses
ii)
Membuat flowchart proses
iii)
Membuat diagram cara aliran kerja
iv)
Melakukan pengujian atau verifikasi
v)
Segera memperbaiki setiap kesalahan yang
teridentifikasi
b.
Membakukan proses
Setelah dipahami bersama maka proses
produksi Siroop tjap Buah Tjampolay perlu dibakukan. Dengan kata lain, “Tidak ada dusta diantara
sesama !”
Langkah-langkah
menuju pembakuan ini antara lain :
i)
Mengidentifikasi praktek terbaik yang dikenal saat ini
dan mencatatnya
ii)
Menguji praktek terbaik tersebut untuk menentukan
kelayakannya untuk diterapkan dalam perbaikan
iii)
Menerapkan proses yang ditemukan itu dalan proses
produksi Siroop tjap Buah Tjampolay
iv)
Mencatat kinerja proses, memperbaharui catatan tersebut
secara terus menerus dan menggunakannya untuk mengidentifikasi cara untuk
memperbaiki proses.
c.
Menghilangkan kesalahan dalam proses
Segala
bentuk kesalahan atau kekurangan dalam proses produksi Siroop tjap Buah
Tjampolay dihiidentifikasi untuk dihilangkan secara bertahap tanpa harus
mengganggu proses produksi. Upaya
percobaan perbaikan terus dicatat dan dipantau untuk melaksanakan perbaikan
selanjutnya.
d.
Merampingkan proses
Proses produksi yang sudah menjadi
warisan turun-temurun perlu ditinjau ulang, apabila diperlukan maka tidak ada
salahnya untuk dirampingkan. Asalkan
pemangkasan proses produksi dalam rangka efisiensi ini tidak mengurangkualitas
produk yang dihasilkan. Bahkan bila diperlukan
meningkatkan efisiensi secara keseluruhan, baik biaya produksi maupun kualitas
Siroop tjap Buah Tjampolay yang
dihasilkan.
e.
Mengurangi sumber-sumber terjadinya variasi
Sebagai suatu usaha keluarga yang
sudah turun temurun, baik kepemilikan maupun pekerja yang selama ini
menghidupkan Siroop tjap Buah Tjampolay.
Perbedaan kepentingan, diantara para pewaris usaha sebagai majikan dan
juga kehendak dan kebiasaan para pekerja sebagai buruh merupakan sumber
terjadinya berbagai variasi dalam proses produksi.
f.
Menerapkan pengendalian proses statistikal
Metode pengendalian statistikal
memungkinkan dilakukannya penghapusan variasi yang diakibatkan oleh penyebab
khusus timbulnya variasi tersebut.
Dengan demikian proses dapat berjalan dan terpelihara secara konsisten,
yang pada akhirnya mendukung upaya perbaikan proses tersebut.
g.
Memperbaiki rancangan
Cara terbaik untuk memperbaiki
desain proses adalah melalui program eksperimen aktif yang meliputi
langkah-langkah sebagai berikut :
i)
Menentukan tujuan eksperimen
ii)
Menentukan faktor-faktor yang akan diukur
iii)
Merancang eksperimen
iv)
Memulai eksperimen
v)
Memimpin/mengadakan eksperimen
vi)
Menganalisis hasil yang dicapai
vii)
Mengambil tndakan berdasarkan hasil yang dicapai
Sebagaimana
disebutkan di muka, bahwa keinginan untuk berubah harus berasal dari pemilik
usaha yang sekarang ada. Hanya dengan
dukungan penuh keluarga pewaris usaha dan sumberdaya manusia profesional yang
direkrut sajalah upaya perubahan secara berkesinambungan ini akan mencapai
hasil yang optimal.
Analisis
Berdasarkan Teori Pemanufakturan Just-In-Time
(JIT)
Sebagaimana
dijelaskan sebelumnya bahwa omzet Siroop tjap Buah Tjampolay meningkat tajam
pada saat tertentu. Bulan ramadhan identik
dengan produksi yang harus berlipat ganda.
Puncak permintaan pelanggan berakhir ditutup dengan hari raya Idul Fitri. Demikian juga halnya menjelang Hari Natal, pada
saat itu permintaan Siroop tjap Buah Tjampolay relatif meningkat.
Keadaan
ini sudah berlangsung sangat lama, darn grafik produksi selalu dapat diduga
setiap tahunnya. Sehingga tanpa perlu
peramalan atau bahkan survey yang rumit kapasitas produksi dapat diperkirakan
dengan pasti.
Tapi
hal ini hanya menunjukkan betapa statisnya perkembangan podusen Siroop tjap
Buah Tjampolay, mewarisi resep sukses pendahulu tanpa inovasi. Tentu saja hal ini sudah merupakan ancaman
bagi kelangsungan hidup industri rumahtangga ini.
Di
era persaingan produk sejenis yang makin memenuhi pasar, maka tanpa inovasi Siroop
tjap Buah Tjampolay hanya akan terkubur bersama sejarah dan namanya yang pernah
besar. Oleh karena itu diperlukan
terobosan baru teknik pemasrannya.
Just-In-Time yang diterapkan secara
total tentu bukan pilihan yang tepat.
Tetapi sebagai pelengkap maka akan sangat meningkatkan omzet. Dengan kata lain produksi Siroop tjap Buah
Tjampolay tetap sesuai dengan kapasitas produksi yang selama ini berjalan,
namun jangkauannya diperluas untuk dipasarkan kepada pihak-pihak tertentu
dengan jumlah tetap atau temporari tetapi sudah ada kesepakatan order.
Barbagai
kegiatan yang melibatkan PKK, Dharma Wanita dan organisasi pemerintahan beserta
underbow-nya merupakan salah satu calon costumer tetap Siroop tjap Buah
Tjampolay. Dibutuhkan produk minuman
yang tidak sedikit dalam setiap kegiatan, mulai dari rapat dinas sampai
oleh-oleh untuk suatu kunjungan ke daerah lain atau menjadikan Siroop tjap Buah
Tjampolay sebagai bagian dari produk khas yang dijadikan bahan kenangan bagi
para tamu pemerintahan.
Selain
itu, prospek yang paling potensial adalah dunia swasta. Hotel, restaurant, rumahmakan, cafe, toko
oleh-oleh dan lain-lain yang ada di sekitar Kota Cirebon dan sekitarnya dapat
menyediakan Siroop tjap Buah Tjampolay.
Kedua
jenis prospek tersebut merupakan potensi yang dapat diandalkan untuk dapat
menyerap produksi Siroop tjap Buah Tjampolay dengan cara pemesanan terlebih
dahulu. Agar Siroop tjap Buah Tjampolay
yang diproduksi hanya sesuai dengan pesanan yang diterima maka diperlukan kerja
keras untuk mendapatkan order pesanan.
Hal
ini dapat dilakukan dengan sikap pro-aktif dari pemilik usaha, misalnya dengan
membentuk tim marketing untuk mendekati para calon konsumen. Mereka adalah ujung tombak yang menentukan
jumlah produksi Siroop tjap Buah Tjampolay yang diperlukan.
Diperlukan
kejelian tersendiri dalam menarik konsumen untuk melaksanakan pesanan. Selain produk berkualitas yang dikemas dalam
kemasan yang marketable (menarik dan sesuai selera konsumen), maka aspek
ketepatan waktu juga menjadi faktor penting.
Awal
tahun anggaran yang sedang berjalan merupakan saat yang relatif terlambat untuk
bisa masuk ke kegiatan yang berbau pemerintahan. Sebaiknya pertengahan tahun, agar bisa dapat
dialokasikan untuk kegiatan tahun berikutnya.
Namun bukan tidak memungkinkan kalau upaya pendekatan awal tahun dapat
menghasilkan order yang banyak untuk kegiatan yang dilaksanakan pada tahun
berjalan.
Aspek
waktu juga perlu diperhatikan untuk mencari prospek kalangan swasta. Jauh-jauh hari sebelum ramadhan datang, order
harus sudah masuk terlebih dahulu.
Demikia juga tim marketing sudah harus aktif mencari order beberapa
bulan menjelang natal dan hari raya lainnya, termasuk liburan sekolah.
Dengan
adanya kepastian pesanan yang diperoleh maka disusunlah rencana produksi
bulanan. Variasi kuantitas produksi
Siroop tjap Buah Tjampolay setiap bulan berubah-ubah, namun kualitas yang
dihasilkan harus terjaga sepanjang tahun.
Hal
ini sesuai dengan prinsip dasar Just-In-Time
(JIT), yaitu meningkatkan kemampuan
perusahaan secara terus-menerus untuk merespon perubahan dengan meminimasi
pemborosan.
Dengan
adanya kepastian jumlah Siroop tjap Buah Tjampolay yang diproduksi setiap
bulannya maka :
a.
Mengurangi biaya tenaga kerja baik yang langsung maupun
tidak langsung
b.
Mengurangi ruangan atau gudang untuk penyimpanan barang
c.
Mengurang waktu st up dan penundaan jadwal produksi
d.
Mengurangi pemborosan akibat adanya kerusakan produk,
kemasan yang cacat, dan lain-lain
e.
Mengurangi lead-time, karena ukuran lot yang kecil
lebih memungkinkan memberi feedback terhadap kualitas
f.
Penggunaan mesin dan fasilitas secara lebih baik
g.
Menciptakan hubungan yang lebih baik dengan pemasok
bahan baku
h.
Lay out pabrik menjadi lebih mudah ditata secara apik
i.
Integrasi dan komunikasi yang lebih baik diantara
fungsi-fungsi yang menjalankan roda usaha, pemilik dan pekerja dalam arti luas
j.
Pengendalian kualitas dalam proses produksi menjadi
lebih mudah dan terkendali.
Apabila
Siroop tjap Buah Tjampolay diproduksi hanya sesuai dengan pesanan maka kualitas
yang dipasarkan akan relatif lebih baik.
Namun demikian hal ini sekali-lagi sangat tergantung kepada kemauan dari
pemilik usaha untuk merubah sistem manajerial yang kental kekeluargaan
dimodifikasi dengan masuknya para profesional, khususnya para pemasar yang
tangguh.
“Jika
misi jelas, maka tujuan menjadi pasti, dan kepastian tujuan membuat langkah
menjadi mantap !” (Nasibah Al-Muthawi).
Dari
pembahsan yang panjang lebar di atas maka tidak ada pilihan lain bagi produsen Siroop
tjap Buah Tjampolay, kecuali berubah mengikuti perubahan zaman. Perubahan zaman yang lebih berorientasi
kepada kepuasan pelanggan daripada menghasilkan keuntungan sebanyak-banyaknya bagi
pemilik perusahaan.
Beberapa
petuah orang besar berikut ini kiranya dapat menjadi motivator bagi produsen Siroop
tjap Buah Tjampolay untuk berubah.
Yang kita
dapatkan dari hidup
adalah
sepenuhnya yang kita berikan padanya.”
(Ralph Waldo
Emerson)
“Jangan takut
terhadap ruang,
antara mimpi
dan realitas Anda,
Jika Anda
dapat mengimpikannya,
Anda juga
dapat membuatnya.”
(Balva Davis)
“Kejatuhan
kecil berarti kebangkitan yang lebih membahagiakan.”
(William
Shakespeare)
BAB IV
P E N U T U P
4.1. Kesimpulan
Siroop
tjap Buah Tjampolay merupakan salah satu hasil industri rumahtangga di Kota
Cirebon yang berdiri sebelum kemerdekaan Indonesia namun sampai saat ini
keberadaannya seperti “mati segan hidup tak mau.”
Untuk
mengembalikan citra dan nama besarnya maka produsen Siroop tjap Buah Tjampolay
harus mengubah diri mengikuti tuntutan zaman.
Pola produksi bukan lagi mengejar keuntungan bagi pemilik usaha tetapi
sudah saatnya diarahkan untuk memenuhi kepuasan konsumen.
Dari
3 (tiga) teori yang digunakan untuk menganalisis secara kualitatif maka agar
produsen Siroop tjap Buah Tjampolay bisa mengahadapi tantangan zaman beberapa
langkah yang harus dilakukan adalah :
a.
Belajar dari perusahaan sejenis yang maju dan
berkembang dengan sangat cepat, salah satunya produsen sirup markisa cap Pohon
Pinang di Brastagi – Sumatera Utara..
b.
Melakukan
inovasi terus-menerus untuk menemukan sesuatu yang baru seperti yang
dikehendaki konsumen.
c.
Menerapkan
produksi hanya bila ada pesanan dapat dilakukan. Dengan catatan, hal ini hanya dilakukan
semata-mata untuk perbaikan kualitas dalam rangka meningkatkan kepuasan
konsumen.
4.2. Saran
Tidak
ada kata yang lebih tepat untuk diucapkan kecuali, “Berubah !” Semakin cepat dilaksanakan akan semakin baik
kecuali rela terkubur kemajuan zaman.
DAFTAR PUSTAKA
Charlie, L.
2004. Resep Kaya Ala Tionghoa
: Kiat Jitu Sukses Secara
Finansial. Nexx Media Inc. Bandung.
Charlie, L.
2006. Resep Kaya Ala Tionghoa 2
: Financial Strategy. Tri Exs Media Inc. Bandung.
Godin, S.
2007. Purple Cow (Terjemahan
Christiany Lo). PT Bhuana Ilmu
Populer. Jakarta.
Hindle, T dan M. Thomas. 1996.
Pocket Marketing. (Terjemahan
: Roosmin, D. Q). PT Elex Mediakomputindo. Jakarta.
Ho, A.
2008. The New Inspiration. KISS Publishing. Jakarta.
Leman.
2007. The Best of Chinese
Saying. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Leman.
2007. 50 Chinese Wisdoms. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Leman.
2007. The Best of Chinese Life
Philosophies. Gramedia Pustaka
Utama. Jakarta.
Leman.
2007. The Best of May Life. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar